Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Tokoh

Berita Tempo Plus

Balada Sang Raja Dangdut

Dia merevolusi musik Indonesia-mengawinkan orkes Melayu dengan rock, meramunya dengan tabla India, hingga berubah wajah menjadi dangdut. Di tangannya, dangdut menjadi simbol pemberontakan. Dia sempat dicekal selama 11 tahun oleh rezim Orde Baru. Kisah asmaranya dengan sejumlah perempuan menuai kontroversi. Dua pekan lalu, Rhoma Irama menuturkan kisah hidupnya kepada Ninin Damayanti, Cheta Nilawaty, dan fotografer Muhammad Fadli dari Tempo.

2 Mei 2011 | 00.00 WIB

Balada Sang Raja Dangdut
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Nama saya Irama. Lengkapnya Raden Irama. Ayah saya, Kapten Raden Burda Anggawirja, Komandan Batalion Garuda Putih di Tasikmalaya, Jawa Barat. Suatu hari ia mengundang grup sandiwara Irama Baru dari Jakarta untuk menghibur pasukannya. Seusai pertunjukan, ibu saya, Tuti Djuariah, melahirkan seorang putra. Hari itu, 11 Desember 1946, saya hadir ke dunia.

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya
close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus