T ak banyak orang yang dihampiri mukjizat. Dan salah satu yang beruntung itu adalah Irene Truitje Josep, 22 tahun, sprinter andalan negeri ini. Ia sudah divonis punya kelainan jantung. Tapi, karena bandel kepingin menjadi yang terbaik, ia malah berhasil lolos seleksi lari 100 meter untuk ikut SEA Games pada Desember kelak di Vietnam. "Dokter bilang ada sedikit kelainan jantung. Mereka pun memberikan obat penenang dan penghilang rasa sakit," katanya.
Separuh pulih, jantungnya membaik, eh, giliran lututnya kena masalah. Selama setahun, dia kembali istirahat. Belakangan ia kena sinusitis, sehabis latihan sering mengalami gangguan pernapasan. "Kayak orang bengek, deh," tuturnya. Belakangan juga dia sering sakit-sakitan. Selidik punya selidik, rupanya itu terjadi karena dia mengalami over-training atau kelebihan dosis berlatih. Dia mengaku sering menangis sendiri karena ingin berlatih tapi tidak bisa karena kondisinya itu.
Rupanya, itu terjadi lantaran dia nyambi menjadi pegawai di sebuah bank. "Saya ini orangnya kan sudah biasa banyak istirahat. Tiba-tiba harus ngantor, yang mengharuskan kita bangun subuh untuk latihan inti. Setelah latihan, harus pergi lagi ke kantor. Pulangnya sore. Istirahatnya sedikit," kata Irene. Beruntung, sejak Juli hingga selesai SEA Games, ia diberi dispensasi untuk tidak bekerja. Kebetulan, deh, "Apalagi saya tipe orang yang, jika punya masalah, kalau dibawa ke lapangan malah hilang," ujarnya semringah.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini