SI RAJA rock Mick Jagger (35 tahun) melewatkan hari-hari
liburnya pada penutup 1978 di Bali. Ia menggandeng teman
kencannya yang paling awet, Jerry Hall, dan dua minggu lamanya
tinggal di Batu Jimbar, Tanjung Sari -tanpa banyak diketahui
orang.
Penyanyi utama grup Rolling Stones ini, yang dulu pacaran dengan
Ny. Trudeau, isteri Perdana Menteri Kanada akhirnya bercerai
dengan isterinya, Bianca. Dari perkawinan itu lahir seorang
puteri cilik bernama Jade -- kini 7 tahun. "Jadi sekarang sudah
setinggi begini," kata Mick Jagger dengan tangannya. "Sudah
mulai nakal,".
"Bali banyak kemajuan," kata Mick lagi. "Tapi orangnya sudah
terlalu banyak, sampai penuh sesak." Ada sebuah Toyota Hardtop
yang disetirnya sendiri. Lepas nyetir, katanya kepada Charma,
anggota grup Guruh Soekarno yang mengirim laporan ini "Sayang,
jalanan rusak begitu parah. Lain dengan dulu" -- maksudnya 6
tahun lalu.
Mick selalu membeli cincin, kain atau patung antik. Main bowling
di Bali Beach bersama anak-anak sana. Atau datang ke bar di
Hotel Bali Hyatt jam 23.00, dan pulang jam 1.00 dengan santai.
Maklum orang libur.
Pernah ia, pacarnya dan Lolot, anak muda Bali yang selalu
menemani mereka, makan di Kuta Sea View. Pemilik restoran
rupanya tahu siapa tamunya mereka dilayani lebih dulu. Beberapa
turis Italia protes. Begitu manajer restoran mengatakan siapa
yang datang, beberapa orang berlarian menuju meja Mick Jagger.
Tapi yang dicari sudah menghilang.
Juga ketika seorang gadis Kanada tahu siapa laki-laki yang
pucat, berbaju lusuh dan berambut kusut itu, dengan terpana ia
berkata "Apakah saya mimpi . . . Oh, ketemu Mick di Bali!" Tapi
Mick Jagger berlalu dengan dingin. Meski begitu di antara
umumnya para bintang top, Mick termasuk yang wajar dan tidak
banyak tingkah -- hampir tak suka orang ribut-ribut.
Mick Jagger kini tinggal di Kepulauan Karibia -- sementara Jade,
anaknya yang ikut Bianca, berada di New York. Di giginya yang
sebelah kanan, bersebelahan dengan gigi taring, masih tertempel
berlian sebesar kacang hijau. Maklum orang kaya.
Malam terakhir di Bali, mereka menyewa wayang kulit dan yang
boleh hadir hanya Lolot dan beberapa anak lain yang dipercaya
tidak akan menyebar luaskan kehadirannya. Esoknya, 11 Januari,
Mick dan Jerry Hall -- dia ini peragawati dari New York --
terbang dengan Garuda ke Singapura. Lolot, yang membantu
membereskan kopor-kopor Mick, ditinggali uang Rp 15.000 -- di
samping tandatangan dan janji akan dikirimi albumnya terbaru.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini