Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
RATNA Sari Dewi Sukarno, 78 tahun, menghela napas. Ia tengah menyortir foto yang ia ingin sertakan dalam buku memoarnya yang akan segera terbit dalam bahasa Indonesia. Beberapa foto menunjukkan Dewi berpose di depan lima lukisan potret dirinya, empat dibuat Basoeki Abdullah dan satu karya Lee Man Fong. "Sayang, lukisan-lukisan tersebut sudah lama hilang," kata istri keempat Presiden Sukarno itu kepada Tempo.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Ketika Tempo menunjukkan kliping mengenai pameran seni koleksi Istana Kepresidenan Indonesia yang tengah berlangsung, ia berseru gembira melihat berita tersebut justru diberi ilustrasi foto salah satu lukisan yang "hilang" itu. Walhasil, Selasa pagi dua pekan lalu, sebelum Galeri Nasional Indonesia dibuka bagi pengunjung umum, Dewi diundang oleh kurator pameran Amir Sidharta dan penanggung jawab kuratorial Watie Moerany untuk sesi kunjungan khusus. Ia berceloteh ringan mengenai sebagian dari 38 lukisan, 4 patung, dan 3 karya seni kriya yang dipamerkan-maklum, pada 1960-an, Dewi kerap menyambangi kelima istana kenegaraan tempat bermukimnya karya-karya tersebut.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Dewi Sukarno: Dalam Sinar Bulan
Namun, ketika tiba di depan karya Basoeki Abdullah berjudul Dalam Sinar Bulan, yang menampilkan dia mengenakan sari India seraya menggendong anjing Pomeranian, Dewi diam seribu bahasa. Lukisan itu terakhir kali ia lihat ketika masih tergantung di dinding rumah pribadinya, Wisma Yaso, di Jalan Gatot Subroto, Jakarta. "Saya sangat terharu melihat koleksi kesenian Bapak setelah 56 tahun," tulisnya dalam buku tamu Galeri Nasional. "Karya-karya ini menyimpan kenangan ketika saya masih bersama Bapak tercinta."
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo