Diajak belajar ke hollywood

ADA orang Hollywood ~sementara rahasia saja - yang diam-diam mengamati akting El Manik. Setelah melihat penampilan aktor ini dalam film Budak Nafsu, si Hollywood lalu mengajak Manik, 39 tahun, terbang ke Amerika, ya, ke Hollywood. "Dia mengajak saya belajar analisa skenario, akting, olah tubuh, tes make up, dan lain-lain lagi. Memang tidak lama, kok, cuma sebulan," kata Manik pekan lalu di Jakarta. Lalu apa hasilnya? "Saya dapat penasaran," kata Manik, seperti biasa, serius campur gurau. "Apa yang sudah menjadi sistem di sana akan sulit diterapkan di sini. Soalnya, kita tidak pernah siap seratus persen untuk membuat film. Film kita tidak pernah dikerjakan berdasarkan design production. Film kita dikerjakan dengan improvisasi di lapangan." Artis kita pun -- ini masih kata Manik, Iho - sering tidak siap. "Masih ada pemain yang menanyakan dialognya setiba di lokasi pembuatan film. Kalau perlu, dialognya dibacakan," katanya. Lantas dari mana memperbaiki itu, Nik? "Disiplin itu saya mulai dari diri saya sendiri. Soalnya, kalau saya bilang mesti begini, mesti begitu, nanti malah dibilang sok Hollywood lu," kata Manik sambil terkekeh. Tentu bukan itu saja oleh-oleh El Manik. Di sono ia sempat melihat pembuatan film Death Wish IV, dengan bintang Charles Bronson. Ternyata, disiapkan tiga Bronson, satu yang asli, satunya stunt man, satunya lagi stand in. Yang stunt man untuk pengganti Bronson dalam adegan bahaya. Yang stand in untuk latihan bloking, mencari fokus kamera, men~gatur ~gaya, dan sebagainya. Bronson asli baru akting setelah semuanya siap jepret. Jadi, ia bisa konsentrasi penuh. Di sini 'kan semuanya diborong?