PENGUSAHA ayu Rosita S. Noer, 38, kaget, ketika bangun tidur, Kamis subuh pekan lalu, merasa ada sesuatu yang tak beres dalam dirinya. Apa yang terjadi ? "Di bagian bawah mata kiri saya ada benjolan kecil. Kalau mata ditutup, seperti ada yang mengganjal," katanya. Ia lalu pergi ke dokter mata, dan dioperasi. Dari benjolan itu, menurut Rosita, keluar cairan putih. Benjolan itu memang hilang. Tetapi penderitaan Rosita, begitu pengusaha bertitel dokter ini dipanggil, belum selesai. Mata kanannya ikut-ikutan bengkak. "Begitulah penyakit. Datangnya berkuda, pulangnya jalan kaki," kata Rosita. Gara-gara benjolan itu, acara Rosita, Kamis siang tersebut, jadi batal. Ia mestinya memberi ceramah pertumbuhan perpustakaan di Indonesia di PDIN-LIPI, Jakarta. Untuk menyiapkan makalah, ia sampai begadang semalam suntuk. "Soalnya, saya merasa ditantang. Pengusaha kok diminta ceramah soal perpustakaan," ujar Rosita, yang akhirnya digantikan penceramah lain. Pengalaman Rosita berceramah cukup banyak. Tapi, menurut Rosita, yang sering membuat dia kesal, dalam tanya jawab, pertanyaan peserta sering menjurus pada masalah pribadi: Mengapa ia belum juga kawin? Rosita selalu berkilah, perkawinan itu belum tentu jaminan kebahagiaan. "Bagaimana kalau salah memilih suami?" katanya. Kalau yang bertanya orang yang dikenalnya, ia selalu menjawab: Insya Allah, tahun ini. "Jawaban itu saya ucapkan sejak 1974," katanya. "Kalau saya bilang tidak mau kawin, namanya sombong sama Tuhan."
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini