Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Tokoh

Hadiah hari pendidikan nasional

T umar ali, sekjen p & k menyerahkan hadiah kepada 12 olah ragawan, 16 seniman, 9 pendidik, 1 orang ilmuwan. pemberian hadiah dijadikan tradisi peringatan hari pendidikan nasional.

24 September 1977 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

CUKUP meriah ruang rapat kerja Departemen P & K 6 September lalu. Pagi itu 12 olahragawan, 16 seniman 9 pendidik dan seorang pengembang iimu pengetahuan berkumpul untuk mendapat Hadiah Seni 1977. Keadaan bertambah seronok lagi ketika Cokorda Oka Tubelen (seniman), yang siap dengan pakaian Balinya, repot menaruhkan kopor. Rupanya dia masih segar datang dari Bali pagi itu dan belum sempat berbenah di penginapan. Si pencipta lagu Bengawan Solo, Gesang, juga seperti Oka Tubelen baru saja strok tiba. "Selama masih hidup saya akan mencipta terus," kata Gesang, duda yang umurnya kini 60 tahun. Pembawaannya tetap tenang, setenang air Bengawan Sala - kalau tidak banjir. Gesang juga dikenal menciptakan lagu seperti Tirtonadi dan Saputangan. Itu tahun 50-an. Lama setelah itu ia rupanya tidak melahirkan lagu baru lagi. Tapi akhir-akhir ini Gesang scring muncul untuk menyanyi dalam Orkes Keroncong Bintang Surakarta pimpinan si kenes Waljinah. "Pendeknya," ujar Gesang "hadiah ini jangan sampai membikin saya mandeg berkarya." Penerima hadiah masing-masing mendapat piagam dan uang Rp 250 ribu yang sebagian ditabanaskan. Pemberian hadiah ini kelak akan dijadikan tradisi tahunan yang akan dikaitkan dengan peringatan Hari Pendidikan Nasional. Hadiah Seni dibagikan untuk pertama kalinya tahun 1974. Tiga tahun setelah itu seakan terlupakan. "Dulu kita belum punya dasar hukumnya yang kuat," kata Sekjen P & K drs. T. Umar Ali. "Sekarang sudah ada SK Presiden, dan DIPnya pun sudah jelas." Ketika ditanya mengapa yang menerima sampai 38 orang tahun ini, Ali berkata: "Itu 'kan calon penerima hadiah yang menumpuk di tahun-tahun sebelumnya." Dari 12 tokoh olahraga, 5 hadian untuk para pembina olahraga. Mereka adalah D. Soeprajogi (63 tahun), tokoh KONl (Ketua Harian) yang paling getol mengusulkan kongres luar biasa PSSI, Koosnadi (almarhum), pembina dunia tinju, Marwoto (almarhum), tenis, Pairan Manurung (52 tahun), pembina olahraga penderita cacad dan Aliagoes Entoes (58 tahun), penasehat Pelatnas SEA-Games. Adapun dari pihak olahraawan: antara lain Carolina Rieuwpassa (atletik), Wiem Gomies (tinju), Nyonya Lely Sampoerno (tembak), Wongsosuseno (tinju) dan Saneng Hanafi. Yang terakhir ini mewakili Indonesia dalam kejuaraan dunia atlit cacad di London tahun 1974, dan berhasil meraih 1 medali emas untuk lari 100 m dan 1 perunggu untuk lempar lembing. Satu-satunya tokoh ilmu pengetahuan yang ditunjuk tahun ini: Dr. Bambang Hidayat (43 tahun). "Penjaga peneropong Bosscha di Lembang. Bandung, meraih gelar doktornya pada Case Institute of Technology di Cleveland, Ohio, AS. Selain mengajar di ITB (Ketua Departemen Astronomi), Bambang Hidayat dalam setahun menggunakan 200 malam untuk meneropong-neropong langit. Rumahnya sendiri di dalam lingkungan Bosscha dengan pemandangan indah dan sejuk. Hadiah - ini yang tiga tahun lalu bernama 'Anugerah Seni' - antara lain diberikan juga kepada Mochtar Lubis (sastrawan), Huriah Adam almarhumah (pembina tari di Dewan Kesenian Jakarta asal Sumatera Barat), Ki Dalang Pudjosumarto - yang karena rentanya harus duduk di kursi terus. Adi Bing Slamet dalam pada itu mewakili almarhum ayahnya Bing Slamet untuk menerima hadiah. Adi, mengenakan stelan safari warna hijau, ketika ditanya mau diapakan medali untuk ayahnya itu, kontan menjawab: "Saya mau taroh di gudang."

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus