Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Pendapat

Hujan gerimis di santiago

Presiden chiki salvaor allende mendapat serangan dari golongan tengah dan atas setelah diterapkan sistem sosialis di negaranya. jenderal pinochet dari kaum militer dapt merebut kekuasaan allende.

24 September 1977 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

PADA akhir tahun 1970 di Chili, calon dari partai Unidad Popular (gabungan dari partai-partai kiri), Salvador Allende, memenangkan pemilihan Umum untuk presiden dengan perbedaan yang tipis. Allende mendapatkan 36,3% suara, lawannya Alessandri yang disokong oleh partai-partai kanan (orang-orang kelas atas dan kelas menengah) memperoleh 35%, sedangkan Tomic, calon dari partai Demokrasi Kristen yang agak ke-kiri-kirian, mendapatkan 27,8% suara. Tomic segera mendukung Allende dengan syarat bahwa Allende akan tetap menghormati demokrasi dan tidak akan mengganti orang-orang dari partai Kristen Demokrat yang menguasai birokrasi pemerintah Allende setuju. Dengan sokongan partai Kristen Demokrat ini, maka parlemen Chili segera mensahkan kemenangan Allende, di tengah-tengah usaha orang-orang dari partai kanan untuk mencegah pengesahan ini, antara lain dengan menculik kemudian membunuh tokoh militer Jenderal Rene Schneider yang berprinsip bahwa militer harus netral, tidak boleh ikut campur politik. Tugasnya cuma menjaga supaya konstitusi tidak dilanggar. Sebelum Allende, yang berkuasa adalah partai Kristen Demokrat dengan presidennya Eduardo Frei sebelumnya lagi, Jorge Alessandri (1958-1964) dari partai Nasional yang konservatif. Ketika Alessandri, dapat dikatakan pembangunan ekonomi diarahkan kepada orang-orang klas atas, memberikan kesempatan sebesar-besarnya kepada "entrepreneur" alias pengusaha-pengusaha. Frei (1964-1970) mengubah tekanan pembangunan ini. Dia lebih mengarahkannya kepada orang-orang klas menengah dan bawah. Begitu dia berkuasa, maka dia mengusahakan adanya pembagian tanah (land reform). Dia juga berhasil menggawangkan undang-undang untuk menasionalisasikan tambang nikel yang dikuasai oleh dua raksasa perusahaan multinasional Amerika (ekonomi Chili dapat dikatakan tergantung pada pertarnbangan nikel ini dan dengan dikuasainya pertambangan ini oleh perusahaan asing, maka sebagian besar keuntungan dibawa lari keluar negeri). Tapi, karena partainya Frei adalah partai orang-orang klas menengah yang terdiri dari tuan-tuan tanah dan pengusaha-pengusaha nasional yang bekerja sama atau tergantung/mendapatkan untung dari adanya perusahaan-perusahaan multinasional yang beroperasi di Chili, maka Frei mengalami kesulitan untuk melaksanakan undang-undang yang sudah dihasilkannya di parlemen. Sampai pada tahwl 1970 ketika dia meletakkan jabatan, dia cuma berhasil melaksanakan sebagian dari program pembagian tanahnya dan belum berhasil menasionalisasikan pertambangan nikel. "SOSIALISKAN" Allende berkampanye untuk orang-orang miskin di Chili, terutama: kaum buruh dan tani. Dia berjanji akan men-"sosialis"-kan Chili, berusaha membatasi sejauh-jauhnya penumpukan kekayaan di kalangan sebagian kecil penduduk. Tidak heran, begitu parlemen memastikan kemenangannya sebagai presiden, banyak orang-orang kaya segera melarikan modalnya keluar negeri. Mereka tahu apa yang akan dilakukan oleh Allende (Allende bukan orang baru di dunia politik Chili, dia pernah jadi menteri kesehatan dan pada umumnya orang sudah mengenal ide-ide politiknya yang radikal dan kesungguhannya dalam bekerja). Begitu berkuasa, Allende memang segera bekerja. Dia menaikkan gaji buruh dan membekukan harga-harga barang. Dia membagikan susu kepada semua anak-anak. Secara singkat, ada beberapa daerah yang digarapnya secara intensif: 1. Pembagian tanah. Berdasarkan undang-undang yang digawangkan oleh pemerintah Frei, dia melaksanakanpembagian tanah. Dalam waktu kurang dari 20 bulan masa pemerintahannya, dia membagi tanah lebih dari dua kali jumlah yang dibagikan Frei selama 6 tahun. Petani-petani miskin melakukan semacam aksi sepihak terhadap pemilik-pemilik tanah yang memiliki tanah secara berlebihan. Terjadi konflik. Pemerintah kemudian campur tangan dan berpihak kepada para petani tersebut, menolong mereka mengelola tanah tersebut serta bantuan-bantuan kredit untuk membeli peralatan dan pupuk. 2. Pengambil-alihan bank dari tangan swasta. Pada akhir tahun 1971 dari 21 bank-bank terpenting sudah ada di tangan pemerintah dan menguasai 80% dari saham-saham. Penguasaan bank-bank ini sangat penting sehingga politik kredit bank-bank ini bisa diarahkan untuk membantu orang-orang miskin. 3. Nasionalisasi pertambangan, terutama nikel. Allende menolak memberikan ganti rugi kepada perusahaan-perusahaan multinasional yang menguasainya, atas dasar bahwa mereka telah menarik keuntungan yang, sangat besar selama beroperasi di Chili, sehingga sebenarnya mereka yang berhutang kepada rakyat Chili, bukan sebaliknya. Pemerintah Amerika sangat marah terhadap tindakan ini dan mereka segera membekukan bantuan-bantuan luar negeri yang biasa mereka berikan kepada Chili (tapi bantuan militer mereka teruskan). Juga Amerika mempengaruhi IMF dan Bank Dunia sehingga mereka juga menyetop bantuan mereka. Allende sebenarnya mengharapkan bahwa negara Eropah Barat lainnya dan Jepang mau menolong mereka, tapi harapan ini sia-sia sehingga menteri luar negeri Chili waktu itu berkomentar: "Kapitalis Internasional menunjukkan solidaritas strukturilnya. Mereka bereaksi sebagai satu keutuhan bila kepentingannya terancam." 4. Industri-industri diambil alih dari tangan swasta. Kaum buruh mengambil alih industri-industri, karena pengusaha-pengusaha dari meninggalkan industrinya. Industri-industri ini kemudian dikuasai secara kolektif. Pemerintah turun tangan untuk membantunya, dengan keahlian ataupun dengan modal yang disalurkan dari bank-bank yang sudah dikuasai pemerintah. Produksi dengan demikian jalan terus tidak terputus. KENYATAAN SEBALIKNYA Teori ekonomi pada umumnya mengat akan bahwa tulangpunggung pembangunan ekonomi ada di tangan para pengusaha yang punya modal. Karena itu, pemerintah Allende yang tidak didukung oleh kaum pengusaha akan hancur. Produksi akan macet, buruh-buruh kehilangan kerja dan akan berbalik menentang Allende. Kenyataan menyatakan sebaliknya. Selama masa Allende, produksi ternyata meningkat. Makanan meningkat produksinya sebanyak 25%, pendapatan per kapita meningkat 62 sementara pertambahan penduduk 4%. Kesulitan terjadi karena bertambah kuatnya daya beli rakyat -rakyat miskin yang tadinya tidak bisa beli telur dan daging, sekarang bisa membelinya, sehingga terjadi kekurangan makanan. Misalnya pada tahun 1972 dibandingkan tahun 1970, produksi gula meningkat 23,8%, susu 53,8%, daging 25,6%, telur 1 3,5%,- dan sebagainya. Jumlah orang yang tidak bekerja juga turun, dari 8% pada tahun 1970 menjadi 3% pada tahun 1972. Gaji naik dan harga tetap. Akibat "kemakmuran" yang terjadi, maka ironinya, terjadi kekurangan makanan sehingga untuk menjaga stabilitas harga, pemerintah harus membagikan makanan secara merata. Artinya. orang harus antri untuk beli makanan dan tiap-tiap orang dijatah. Kesulitan makin menjadi-jadi karena golongan tengah dan atas yang dirugikan oleh strategi pembangunan Allende ini, melakukan pelbagai macam pemogokan-pemogokan. Ibu-ibu rumah tangga (dari klas menengah) berdemonstrasi karena sulit beli susu dan daging, pemilik-pemilik toko mogok buka tokonya, sopir-sopir truk mogok dengan alasan tidak ada onderdil untuk truk-truk mereka (dengan tidak adanya bantuan luar negeri, valuta asing pemerintah Allende menyusut cepat sekali - ini akibat ekonomi Chili yang secara strukturil sangat tergantung kepada negara-negara asing sebagai buah dari kolonialisme yang mengulang Chili dari negara yang berdikari menjadi negara yang mengekspor nikel dan mengimpor makanan). Bahkan dokter-dokter mogok dan kalau ada orang yang datang ke rurnall sakit, mereka berkata: "Mengapa minta tolong kepada kami, pergi saja kepada Allende, pemimpin kamu." Terlepas dari kekacauan ini, pada pemilihan parlemen daerah tahun 1971, rartainya Allende memenangkan 50,86% suara. Dan pada tahun 1973 bulan Maret, di tengah-tengah kekacauan ekonomi dan demonstrasi-demonstrasi anti-Allende yang disokong oleh CIA (diakui oleh presiden Ford dan presiden Cartcr bahkan "minta maaf kepada rakyat Chili" belum lama ini), partainya Allende dalam pemilihan anggota-anggota parlemen memenangkan 44% suara. Kenyataan ini benarbenar mematahkan harapan lawan-lawan Allende untuk mengalahkan Allende melalui kotak suara. Mulai terdengar suara-suara, misalnya dari bekas presiden Frei dari partai Kristen Demokrat, supaya militer turun tangan (Frei berharap, kalau militer menjatuhkan Allende, mereka tidak akan bisa berkuasa sendiri di Chili yang punya tradisi pemerintah sipil yang delnokratis. Militer akan rnencari partner sipil. Sesudah Allende, sulit untuk mengambil tokoh kanan, karena kaum miskin sudah terlanjur "sadar" dan jadi "galak." Karena itu, militer harus mencari tokoh tengah. Frei adalah orangnya). MILITER TURUN TANGAN Pada bulan Juni 1973, memang militer turun tangan. Allende segera berpidato, minta kaum buruh mengambil alih pabrik-pabrik dan membentuk kelompok-kelompok untuk mempertahankan diri. Senjata dibagikan. Ternyata, organisasi buruh yang ada cukup bisa bekerja secara efektif dan sangat bersemangat mempertahankan Allende yang merupakan janji hari depan mereka Kudeta itu digagalkan. Allende, yang patuh kepada konstitusi, segera menarik kembali senjata-senjata yang sudah ada di tangan kaum buruh, meskipun dia ditentang oleh kelompok radikal dari partainya. Sampai terjadi kudeta pada tanggal 11 September 1973. Kaum militer minta Allende menyerang mereka menawarkan pesawat terbang untuknya supaya mengungsi keluar negeri. Allende menolak dan (ter)dibunuh di istananya. Sesudah itu, terjadi penangkapan dan pembunuhan besar-besaran. Ini dapat difahami karena pendukung-pendukung Allende memang jumlahnya besar dan cukup terorganisir. Di luar dugaan Frei, jenderal Pinochet, penguasa yang sekarang, tidak mencari tokoh tengah untuk memijakkan kakinya, tapi menguasai Chili di atas kekuatan senjata. Perusahaan-perusahaan yang dinasionalisasikan oleh Allende, dikembalikan kepada pemiliknya. Strategi ekonomi diserahkan kepada teknokrat-teknokrat yang dikenal dengan nama "los Chicago Boys" karena dididik di Universitas Chicago di bawah guru besar Milton Frecdman (tokoh aliran ekonomi yang memegang prinsip kompetisi bebas secara hampir mutlak dalam strategi ekonomi) Bantuan Amerika, IMF dan Bank Dunia segera mengalir masuk, karena pemerintah baru berjanji akan mengganti pertambangan nikel yang dinasionalisasikan. Hujan gerimis sudah turun di Santiago. *) Cambridge, 12 Juni 1977.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus