SIANG itu, Kamis dua pekan lalu, Susi Susanti terus-menerus mengumbar senyum. Hati pebulu tangkis dunia ini rupanya gembira mendapat hadiah sebuah rumah indah bergaya subtropis lengkap dengan perabotan, di perumahan Bumi Serpong Damai, Tangerang. "Semoga ini rumah yang nyaman buat Susi. Mau dijual besok pun terserahlah. Ini bukan janji hari depan, tapi balas jasa," kata Ciputra, mewakili kelompok pengusaha Sang Pelopor -- Pembangunan Jaya Group, Metropolitan Group, Ciputra Group, Bumi Serpong Damai, dan Pondok Indah Group. Hadirin, antara lain Ketua PBSI Surjadi, serta pengurus yayasan dan klub Jaya Raya -- Rudi Hartono dan Minarni -- menyambut dengan senyum dan keplokan tangan. Susi sendiri ikut menentukan rancangan rumah seluas 337 meter persegi yang dibangun di atas tanah 560 meter persegi itu. "Saya suka yang simpel, tidak suka country, terlalu rame," ujarnya. Dindingnya putih bersih. Sinar matahari pagi bisa menerobos masuk ke ruang keluarga lewat kaca kurva biru yang melengkungi tangga naik dari lantai satu ke lantai dua. Walhasil, rumah senilai Rp 200 juta itu terasa menonjol dari sekelilingnya yang bergaya country. Rumah ini hadiah atas medali emas Susi di Olimpiade Barcelona, 1992. Tanahnya lebih dulu diberikan Sang Pelopor atas kemenangan Susi pertama kali di All England, 1990. Adapun perabotan rumah itu, nilainya Rp 50 juta, hadiah bagi kemenangan Susi ketiga kalinya di arena All England. Ciputra pribadi memberikan hadiah lima lukisan (reproduksi) karya Hendra. Hitung-hitung, lumayan hadiah yang sudah dikantongi pebulu tangkis peringkat utama dunia ini. Sebelum ini, ia mendapat satu rumah dari Bangun Reksa seluas 70 meter persegi di atas tanah 130 meter di Cileduk, Tangerang. Selain rumah, atas kemenangannya di Olimpade Barcelona lalu, ia mendapat hadiah uang sebesar Rp 450 juta dari para pengusaha, berikut vocer dan mobil. Apa rencana Susi di rumah ini? "Cat pintunya saya mau beri warna biru. Ini akan jadi rumah tinggal, tapi dalam waktu dekat ini belum bisa saya tempati, karena saya masih sibuk main dan tinggal di asrama," katanya. Akan ditempati setelah menikah dengan Alan Budikusuma? "Mudah-mudahan, kan Tuhan yang menentukan," katanya sambil tertawa. Alan sendiri rupanya juga sudah membeli sebidang tanah tak jauh dari rumah baru itu. Susi berharap bisa memboyong Piala Uber, April mendatang. "Saya akan membalas semua hadiah ini dengan prestasi," kata gadis Tasikmalaya ini. Artinya, kalau Piala Uber di tangan, Susi akan dapat lagi hadiah, entah apa.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini