BERKAT Gubernur Basofi Soedirman dan Pangdam Brawijaya Haris Sudarno, malam takbiran di Surabaya jadi lebih meriah. Sebuah panggung besar digelar di halaman Kodam Brawijaya. Sekitar 60 ribu pengunjung meluberi acara takbir akbar itu, meski tanah becek dan udara dingin karena gerimis turun. Di panggung tiga tingkat yang berlatar kubah masjid, Basofi dan Haris Sudarno membuka takbiran dengan memukul beduk -- satu dari 40 beduk yang ditaruh di panggung. Lalu, 100 qori Nahdlatul Ulama membaca doa dari surat al Imran dan Al Baqarah, disusul kilatan kembang api, tari Kuntulan dari Banyuwangi, kelompok Hadrah Sumenep, Samroh Gresik, kelompok Mojokerto dan Jombang. Total pengisi acara 1.900 orang. Dari mana dananya? "Ya, ada sajalah pihak yang membantu. Yang pasti bukan dana dari APBD," kata Basofi. Pengisi takbir itu sendiri resminya adalah Forum Silaturrahmi Remaja Masjid Jawa Timur. Yang unik, pada saat Lebaran tiba. Basofi tak ingin dikunjungi para bupati se-Jatim sekadar untuk berbasa-basi Lebaran. "Lebih baik para bupati memprioritaskan urusan daerah masing-masing menyambut Lebaran," ujar Basofi mengimbau. Tapi tak berarti rumah Basofi lengang. Pada hari Idul Fitri itu datang 25 warga Rangkah Selatan untuk bersilaturahmi dengan gubernurnya. Mereka ini, antara lain, pedagang jagung rebus, nasi pecel, nasi bungkus, tukang pijat.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini