Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Tokoh

Hendrawan


Pahlawan 'Keroyokan'

28 Mei 2000 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

SOSOKNYA ramah dan mudah tertawa. Tapi, di lapangan, pebulu tangkis Hendrawan sangat berbeda. Ia ngotot. Bahkan, dalam final Piala Thomas, 21 Mei lalu, di Kuala Lumpur, ia bertanding dengan kaki kram pada partai pertama. Buahnya manis, ia menang dan tim Indonesia menggunduli tim Cina dengan skor telak 3-0. "Ah, saya enggak mau dianggap penentu kemenangan. Ini milik tim karena hebat semua," kata Hendrawan, bujang kelahiran Malang, 27 Juni 1972.

Dalam ajang yang sama dua tahun lalu, ia juga menjadi pahlawan—saat itu, posisi tim Indonesia sedang di puncak krisis. Namun, di sisi lain, prestasinya itu menegaskan atlet yang berlatih sejak berumur delapan tahun ini hanya kuat di nomor beregu. Maklum, prestasinya di perseorangan belum memberinya gelar bergengsi. Meski berada di peringkat dua dunia, "Saya kalah mental duluan bila main di perorangan," kata Hendrawan.

Jadi, Hendrawan harus ditemani. Mungkin, agar makin meroket, ia perlu cepat menikah dengan Sylvie, yang dipacarinya sejak 1993.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum