Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Bagaimana kabar Anda saat ini?
Walau ditenang-tenangkan, tentu ada rasa enggak tenangnya. Kalau sopir saya membersihkan mobil, saya bilang harus dilakukan sekali lagi. Siapa tahu ada yang mau usil. Yang jelas, saya jadi lebih waswas. Mungkin paranoid, tapi bagaimana lagi?
Anda mengalami trauma?
Musibah ini terjadi tiba-tiba, padahal selama ini saya merasa tak pernah bersentuhan dengan narkotik. Terus terang, saya kaget, juga keluarga.
Bagaimana mulanya?
Malam itu, saya berniat membeli laptop. Saya mengajak Yosy karena ia tahu banyak tentang komputer. Karena Yosy cowok, sementara kasus perceraian saya belum selesai, saya minta Poppy menemani. Ternyata Poppy sedang berada di rumah Hima. Ya, sudah, kami berangkat bersama sekalian. Di Jalan Asia Afrika itulah mobil dihentikan. Menurut sopirku, ketika polisi datang, Hima membuka dompet dan membuang kertas putih ke jok belakang. Saya menelepon keluarga. Dan mereka meminta saya menghubungi Om Edi (paman Desy yang berpangkat perwira menengah polisiRed.). Saya enggak mau keluar dari mobil karena belum jelas urusannya. Saya cuma berdoa, ya, Allah, tolonglah saya. Saya sudah bingung.
Kabarnya, paman Anda bersikap berlebihan di kantor polisi?
Ia hanya menunggui dan tidak mengeluarkan kata-kata apa pun. Tapi saya jadi tenang. Saat itu, saya lagi bingung. Bukan apa-apa, lapar banget. Saya pernah masuk rumah sakit gara-gara penyakit mag.
Suami Anda menelepon?
Ya, di sela-sela pemeriksaan, Kang Pram menelepon. Setelah tahu saya ada yang menemani, dia cuma berpesan agar saya jaga diri baik-baik.
Anda merasa salah memilih teman?
Sebetulnya itu salahku. Saya tidak begitu peduli dengan kehidupan pribadi orang. Saya tak pernah bertanya ihwal pribadi mereka kalau mereka tidak bercerita. Tapi ada kebiasaan mereka yang seharusnya saya tahu. Misalnya, ketika tes urine Poppy dinyatakan positif, saya kaget.
Tidak takut kasus ini memberi citra negatif?
Sudah risiko, mau diapain lagi? Kita terima saja. Kalau ini teguran, itu berarti Allah masih sayang sama saya.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo