Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Tokoh

Jajang C. Noer dan Ratna Riantiarno

Antara Sahabat dan Saingan

2 Oktober 2017 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Jajang C. Noer dan Ratna Riantiarno

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Bermain teater di tempat yang sama sejak muda membuat Jajang C. Noer dan Ratna Riantiarno bersahabat sejak gadis. Pada 1970-an, mereka sudah bergabung di Teater Ketjil. "Saya masuk tahun 1970, waktu itu masih kelas III SMA," kata Ratna, 65 tahun, Kamis pekan lalu.

Ratna bergabung lebih dulu di teater yang didirikan Arifin C. Noer itu. Dua tahun kemudian, Jajang, yang seusia dengan Ratna, baru masuk. Dalam salah satu pertunjukan, mereka berperan bersama Arifin dan Tatiek Maliyati. "Kami berdua anak bawang. Yang lain sudah senior. Karena itu, kami dekat," ujar Ratna.

Kedekatan itu membuat mereka berbagi cerita. "Saya tahu semua rahasia dia, dia tahu semua rahasia saya," kata Jajang. Kedua aktris kawakan ini tampil di panggung penggalangan dana untuk sastrawan Hamsad Rangkuti di kantor Tempo, Jakarta, Jumat dua pekan lalu.

Meski dekat, Jajang selalu merasa tersaingi oleh Ratna. Di atas panggung, Jajang tak pernah mendapat peran utama. Sebab, vokal Jajang remaja tak kuat, suaranya kecil, dan artikulasinya tak jelas. "Saya waktu itu anak bawang banget," ujarnya.

Sedangkan warna suara Ratna kuat. Tanpa pengeras suara pun, kata Jajang, suaranya menggelegar di panggung. Belum lagi, Ratna berwajah cantik. Ia berkali-kali dipercaya menjadi pemeran utama. "Dia naik ke panggung saja sudah menarik," ujar Jajang.

Karena itu, Jajang selalu berusaha membalap Ratna. Saat Ratna menikah dengan Nano Riantiarno, Jajang tak mau kalah. Tak lama kemudian, ia menikah dengan Arifin. "Sewaktu saya punya anak, dia juga bilang, ’Enak banget lu punya anak. Gue juga mau punya anak’," kata Ratna, tergelak.

"Persaingan" itu terbawa sampai film. Ketika Ratna mendapat peran di Petualangan Sherina (2000), yang disutradarai Riri Riza, Jajang juga ingin ikut bermain di film garapan Riri. Jadilah ia main di Eliana, Eliana (2002).

Untuk urusan panggung teater, Jajang mengaku tak bisa menyaingi Ratna. Sampai sekarang, ia hanya pernah menang sekali, saat berperan di pementasan Samson dan Delilah di Teater Koma. Berperan sebagai ibu Samson, ia bernyanyi di atas panggung. "Saya bangga betul. Saya kasih tahu semua orang, saya nyanyi. Ratna kalah karena dia hanya figuran. Ha-ha-ha...."

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus