Justitia Avila Veda

September menjadi bulan sibuk bagi aktivis hak asasi manusia, Justitia Avila Veda. Pada peringatan 13 tahun kematian Munir Said Thalib, dia wira-wiri mengkampanyekan pejuang hak asasi manusia tersebut ke anak-anak muda. "Delapan dari sepuluh anak generasi milenial pernah dengar nama Munir, tapi tidak sampai lima yang tahu kasusnya," kata Veda kepada Tempo, Rabu pekan lalu.

Munir meninggal akibat racun di pesawat dengan rute penerbangan Jakarta-Amsterdam pada 7 September 2004. Sampai sekarang, aktor utamanya belum terungkap.

Menurut Veda, 23 tahun, keterbatasan pengetahuan anak-anak muda soal Munir tak lepas dari cara lembaga swadaya masyarakat mengawal kasusnya selama ini. "Dibuat sangat kompleks sehingga belum apa-apa millenials jenuh," ujar satu dari sembilan anak muda yang diajak diskusi oleh mantan Presiden Amerika Serikat Barack Obama saat mengunjungi Jakarta, awal Juli lalu, ini.

Dalam kampanye yang menjadi bagian dari kerjanya di Amnesty International Indonesia, Veda memilih jalan kegembiraan. Selain memampangkan profil Munir dalam bentuk interaktif di situs organisasinya, dia mengajak pengguna Twitter dan Instagram berfoto bersama gambar Munir dan menyebarkannya di media sosial. Aksi tersebut, menurut Veda, akan berlanjut sampai tujuan kampanye bertajuk "Justice for Munir" ini tercapai. "Enggak tahu kapan," ujar lulusan Fakultas Hukum Universitas Indonesia itu, tersenyum.