INI cerita tentang Boy yang lain, Indonesia asli. Yakni, tentang Boy Bolang yang terpukul KO. Ia tak bisa berkutik ketika kantornya Forum Enteprises Inc., di Manggala Wanabhakti, Senayan, disegel pengelola gedung, pekan lalu. Boy terlambat membayar uang sewa, dan utangnya, kabarnya, sudah menumpuk banyak. "Saya kira saya wajar membayar telat. Saya 'kan suka pergi ke luar negeri dan kadang sampai sebulan lebih," kata Boy. Promotor tinju yang lagi "beristirahat panjang" ini mengaku bukannya tidak mampu membayar sewa kantor seluas 100 m2 dengan peralatan mewah itu. "Sewanya 'kan tidak sampai 2.000 dolar Amerika," ujar Boy tetap dengan nada menggebu, seperti biasanya. "Masalahnya, mereka kurang sopan. Pelayanan juga kurang memuaskan." Duda dengan empat anak ini masih mengantungi surat Presiden IBF Robert W. Lee. Dengan mandat itu, ia bisa menyelenggarakan pertandingan tinju di seluruh dunia. Dan Boy lantas berkata, akan segera menyelenggarakan pertandingan tinju di Los Angeles. "Ini proyek yang paling besar, memakan biaya satu juta dolar," katanya. Rencana Boy yang lain, merembet ke dunia musik. Akhir tahun ini merencanakan mengundang Julian Lennon, putra John Lennon, ke Jakarta. "Persiapan sudah 75 persen OK," katanya. Untuk rencana-rencana besar itu, Boy akan mencari kantor baru yang sama mewahnya di sekitar Jakarta Pusat. Untuk membuktikan bahwa "Boy Bolang belum bangkrut". Tapi mungkin itu soalnya, bintang film Roy Marten menggagalkan rencananya membuat film tentang Boy sebagai promotor tinju. Kata Roy, menurut harian Jawa Pos, nama Boy tak lagi ngetop.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini