Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Enam hari sudah Kepala Staf Angkatan Laut Laksamana Bernard K. Sondakh ”terkatung-katung” di Surabaya. Ia belum bisa masuk ke rumahnya di Perumahan Perwira Tinggi Angkatan Laut di kawasan Kelapa Gading, Jakarta Utara. ”Cempaka Putih belum bisa dilewati,” kata Bernard, Kamis pekan lalu.
Praktis ia hanya mendengar informasi tentang situasi rumah dari anak dan pembantu di rumahnya. Jumat dua pekan lalu, sang pembantu memberitahukan bahwa air sudah masuk ke garasi. Khawatir penghuni rumah kelaparan, Bernard langsung menelepon Panglima Armada Barat untuk mengirim makanan ke rumah. Lima kilogram beras, sekardus mi instan, dan ikan sarden pun dikirim via perahu karet.
Ia juga tak lupa menitipkan pesan agar menyelamatkan dokumen penting miliknya, termasuk merelakan lemari kerja-nya dirusak. Soalnya kunci lemari ada pada Bernard. ”Saya tak menduga banjir sehebat ini,” ucapnya.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo