Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Marini tidak membeli. Sepasang telepon itu hadiah dari suaminya, Burhan Nur Abdullah, pensiunan pejabat Direktorat Pajak asal Palu, serta adiknya, Yapto Surjosoemarno. Sekali waktu, Marini datang ke pusat penjualan telepon genggam Roxy. Dia bertekad meminta petunjuk tentang segala fitur yang ada di teleponnya. Seorang penjual lantas menuntun Marini dengan sabar, membuka satu per satu fitur telepon genggam canggih itu sembari menjelaskan manfaatnya, termasuk mengajari dia cara mengirim surel.
Alih-alih paham, Marini malah pusing tak keruan: ”Kok jadi ribet begini?” ujarnya dengan bingung. Kedua telepon itu dia masukkan kembali ke tasnya. Untuk mengirim surel, dia tetap minta tolong kepada Rama, putranya. ”Buat saya, yang sederhana saja sudah cukup,” ujar Marini membela diri.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo