ALEXANDER Haig, jenderal berbintang empat yang bekas Menteri Luar Negeri AS, ternyata jago tenis. Pekan lalu, di lapangan tenis Hotel Borobudur, Jakarta, ia menjajal kemampuan Moerdiono, orang nomor satu di persatuan olahraga tenis Indonesia. Tentu saja, masing-masing dengan pasangannya. Pertarungan alot. Haig, yang berpasangan dengan pelatih tenis Hotel Borobudur, sempat memimpin 5-3. Pasangan bule ini menghujam bola ke arah lawan bak senapan M-16 memuntahkan peluru. Namun Moerdiono, yang berpasangan dengan Ridlo Anwar, sekretaris pribadinya, tak mudah menyerah. Melalui perjuangan gigih, kedudukan kemudian imbang 6-6. Tak bertahan lama, Haig kembali berjaya dan memenangkan pertarungan ini dengan skor 9-6. Tak usah heran, perhitungan skor agak berbeda dengan Wimbledon. Maklum, yang bertarung dua tokoh penting. "Pertandingan maut," gurau Haig sambil terengah-engah. "Susah memang kalau sudah tua," katanya lagi. Ia mengaku cukup fit di umurnya yang 66 tahun ini. Ia bermain tenis sekali seminggu dan untuk menjaga kesehatan, "Biasanya, saya main trampolin tujuh menit dan angkat besi." Moerdiono juga kagum. "Pukulannya mengagetkan: dikira tidak kena, tahunya masuk!" ia berdecak. Perlawatan Haig ke Indonesia memang bukan cuma untuk adu tenis. Ia menjadi salah satu pembicara utama seminar Indonesia Forum yang diselenggarakan Ikatan Sarjana Ekonomi Indonesia. Tapi sesungguhnya, apa rahasianya sehingga Haig bisa begitu fit di lapangan tenis? "Tadi malam, saya pijat tradisional Indonesia," ujarnya. "Wah, belum pernah saya mendapat pijatan senikmat itu."
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini