SI 'Cengcorang Es' telah tiada. Sekitar pukul 02.00 dinihari 22
April, di ketinggian 4.600 m -- beberapa ratus meter di bawah
Puncak Carstenz Piramid, Irian Jaya -- sewaktu hujan deras dan
suhu 2 derajat Celcius di bawah nol, Hartono Basuki Wibowo
meninggal dalam pelukan Riyanto Wahyudi, rekannya.
Pemuda 180 cm dengan berat cuma 55 kg itu, Mahasiswa
Fisika-FlPlA UI tingkat III, anggota Mapala (Mahasiswa Pencinta
Alam) UI ini memang tangkas merayap gunung.
Dalam Ekspedisi Mapala ke-9 ke Carstenz Piramid ini pun
sebenarnya ia telah sukses. Berangkat dari Jakarta pertengahan
Maret lalu, 9 April pukul 14.00 WIT di bawah pimpinan
Norman Edwin, Hartono dan rekan-rekannya selamat menaklukkan
puncak bersalju sekitar 4.800 m itu.
Tapi ketika Hartono kembali ke puncak, ditemani dua rekannya 10
hari kemudian untuk mengambil peralatan yang ditinggal, sewaktu
turun rupanya hujan salju memaksa mereka menginap di ketinggian
4.700 m. Keesokannya ketika turun, Hartono rupanya terjatuh,
tangannya patah. Dua temannya selamat sampai di bawah.
Dikirim Riyanto, yang berusaha keras menyelamatkannya. Tapi
cuaca yang buruk ternyata mengalahkan pemuda yang suka musik
rock ini.
Anak ke-6 dari delapan bersaudara ini, ayahnya, pensiunan
Direktur Muda Bank Tabungan Nasional, telah tiada dua tahun
lalu.
Jenasah tiba di Jakarta Jumat sor pekan lalu. Dimakamkan di
Tanah Kusir keesokan harinya. Rektor UI Prof. Mahar Mardjono,
nampak menangis.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini