Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Bertemu kawan lama semasa remaja tentulah banyak cerita. Apalagi bila bertahun tak jumpa. Begitulah suasana di ruang pertemuan sebuah hotel di Tegal, manakala Menteri Dalam Negeri Letnan Jenderal Purnawirawan Mohamad Ma’ruf reuni bersama teman-teman SMU-nya pada hari keempat Syawal.
”Kepriben kabare? Apik-apik bae? Wis 43 taun ora ketemu ya...,” (Apa kabar? Baik-baik saja kan? Sudah 43 tahun tak bersua) mantan Kepala Staf Sosial Politik TNI ini menyapa kawan-kawan seangkatannya dalam bahasa Jawa Tegal yang akrab. Reuni meriah itu dihadiri sekitar 1.000 alumni dari berbagai angkatan.
Sebagai salah satu alumni terpenting, Ma’ruf diminta berbicara. Ketua tim kampanye nasional SBY-Kalla ini membuka sambutan dengan kenangan semasa sekolah. Setelah itu, ia melanjutkan dengan menjelaskan perihal harga minyak.
”Kenaikan harga BBM itu bukan untuk menyengsarakan rakyat. Tapi karena harga minyak dunia terus naik hingga US$ 70 per barel,” katanya. Untuk membantu rakyat miskin, dibuatlah subsidi langsung tunai Rp 100 ribu per keluarga. ”Satu rumah tangga diperkirakan menggunakan minyak 20 liter sebulan,” Menteri Ma’ruf melanjutkan. ”Satu liter harganya sekitar Rp 3.000. ”Jadi, rakyat miskin tetap bisa membeli minyak,” katanya. Karena reuni, tentu saja tak ada yang protes. Malah pidato Pak Menteri disambut tepuk tangan meriah….
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo