Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Tokoh

Muncul di tim

Nurnaningsih, muncul di tim mengikuti lokakarya per filman. tahun 50-an mendapat guncingan gara-gara bersedia dipotret telanjang, yang kemudian namanya terkenal dan laris dalam beberapa film. (pt)

5 Juni 1976 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

NURNANINGSIH. Awal tahun 50-an, wanita ini mendapat gunjingan santer. Gara-gara dia bersedia dipotret tanpa busana. Waktu itu rambutnya sepanjang punggung, payudaranya ukuran ekstra besar dalam pose beragam. Sementara itu Jakarta (apalagi Indonesia) belum pernah kebanjiran majalah-majalah seperti Playboy atau Penthouse. Maka potret diri Nurnaningsih membugil ini kabarnya laku dalamr harga tinggi. "Tapi saya tidak pernah dapat uang sesenpun untuk potret-potret tersebut", demikian Nurnaningsih pernah mengaku. Potret telanjangnya kemudian membawa namanya jadi sebutan. Ia laris dalam beberapa buah film (walaupun tidak membawakan peran berarti). Tapi setelah main dalam Harimau Campa, Nurnaningsih lenyap dari peredaran. Setelah itu ada sandiwara keliling mementaskan Nurnaningsih Gila. Tidak lama, sandiwara itu pun hilang tertiup angin. Bersama Nurnaningsih sendiri. Akhir Mei kemarin, Nurnaningsih muncul di warung Dewi Indah, Taman Ismail Marzuki. Ia rajin mengikuti Lokakarya Perfilman. Ia juga turut hadir dalam malam omong-omong dengan bintang film bekas seniman Senen Sukarno M. Noor. Duduk di antara pelukis Nashar dan Baharuddin MS, tiba-tiba Nurnaningsih berkata: "Siapa hayoo, yang jadi suami saya dulu?". Kedaus pelukis tidak bisa berkutik dan menjawab. Seorang wartawan datang berbisik ke kuping Nashar dan Nashar pun lantas berteriak: "Aa, tahu saya, Kartono Yudhokusurno". Beberapa tahun yang lalu, almarhum pelukis Kartono memang pernah mengawini Nurna dan keduanya tinggal di Bandung. Malam itu Nurnaningsih mengenakan celana panjang merah hati ("untuk jangan ketinggalan zaman. Orang-orangg pakai celana, saya juga pakai celana"), dengan rambut dikapsel ke atas (rupanya mendapat tambahan rambut dari cemara atau wig Dalam sebuah buku harian yang baru saja dia beli, Nurna mencatatkan berat badannya setiap saat. "Pebruari kemarin, masih 88 kilo. Sekarang sudah 74. Akan saya turunkan terus sampai 50", ujarnya. Ibu dari empat anak dan nenek dari empat cucu (serta beberapa suami dan pacar) mengaku sampai sekarang masih melakukan yoga.Umurnya sekitar setengah abad, dan masih banyak menarik gelak tawa orang lain. Karena itu tak kurang dari 20 pemuda ramai mengerumuninya. "Lho, kok pada nonton saya sih. Ada apa sih'? Saya tak nyuruh lho", katanya sembari sesekali membenahi empat kantong plastik yang rupanya berisi pakaian-pakaiannya. Ia pernah memberi les Inggeris dan menerima upah menjahit. Dan janda ini kabarnya sekarang tidak punya rumah lagi. Dari hari ke hari, dia numpang dari rumah ke rumah lain, kenalannya. Ia masih ingin main film, apalagi karema dia memang memerlukan uang. Dan Nurna tidak keberatan cuma jali pemain yang sekali lewat saja. "Beberapa tahun yang lalu, ada sebuah buku yang berjudul Nurhaningsih luar Dalam. "Sekarang saya sedang menyiapkan otobiografi saya", katanya, "semua sedang saya catat dengan tulis tangan. Nanti kalau sudah beli mesin tulis? tentu saya ketik. Tapi sekarang, saya beli buku catatan yang tebal dulu". Kalau itu nanti dilakukannya, Nurna tentu akan menyeret beberapa nama laki-laki baik dia itu pejabat atau seniman.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus