Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
MASA pemulihan tak menghalangi maestro seni lukis, Djoko Pekik, mendatangi pameran lukisan di Jogja Gallery, Yogyakarta, Jumat, 19 Maret lalu. Ia berkukuh menghadiri pameran "Tahta untuk Rakyat Sri Sultan Hemengku Buwono IX" itu selepas menjalani operasi tulang kaki kiri. Pekik menjadi salah satu dari 37 seniman yang ikut dalam pameran.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Pekik, 84 tahun, mengalami kecelakaan yang membuat kakinya dioperasi, Kamis, 11 Maret lalu. Pagi itu, selepas mandi dan berjemur, ia memanaskan mesin sepeda motor roda empat ATV di halaman rumahnya. Pekik naik sepeda motor karena hendak mengamati orang-orang yang bekerja di Dusun Sembungan, Kecamatan Kasihan, Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Ketika ia memutar gas, gigi persneling sepeda motor ternyata dalam posisi mundur. Ia pun menabrak mobil anaknya. "Saya jatuh dan terseret sejauh dua meter. Patah tulang kaki kiri dekat pinggul," ucap Pekik saat ditemui di Jogja Gallery.
Anaknya bergegas membawanya ke Rumah Sakit Panti Rapih, Yogyakarta. Dokter memasang logam platina pada kaki kirinya. Selama lima hari dirawat intensif di rumah sakit, Pekik mengatakan dokter yang menanganinya sempat heran. "Kata dokter, saya hebat karena tulangnya keras dan ora umum (tidak umum)," ucapnya.
Baru tiga hari pemulihan di rumah, ia kembali berkegiatan. Di atas kursi roda, pelukis Berburu Celeng ini mengelilingi ruangan Jogja Gallery untuk melihat lukisan para seniman. Wajahnya tampak pucat dan matanya sayu. Bersama perupa Bambang Heras yang mendorong kursi rodanya, ia melayani pengunjung yang ingin berfoto dengannya.
Seniman yang pernah berhimpun di Lembaga Kebudayaan Rakyat ini berbagi rahasia yang menjadikan tulangnya kuat. "Rajin olahraga, naik sepeda, dan senam," kata Pekik.
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo