DI MANA saja dia tarik suara, pengunjung selalu luber. "Kalau
saya muncul, semua sibuk," ujar Upit Sarimanah, penyanyi
lagu-lagu Pariangan, yang amat populer di tahun 1960-an. Mulai
dari polisi, hansip dan lurah jadi repot bila Upit lagi di
panggung. Pernah, sebuah rumah langit-langitnya runtuh karena
terlalu banyak penonton yang duduk di atap, untuk melihat dan
mendengarkan Upit Sarimanah.
Tapi tahun 1967, Upit Sarimanah menyatakan pensiun dari dunia
musik. Biarpun permintaan untuk ke panggung tetap banyak, Upit
tetap menolak. Katanya "Saya sadar sekali kapan harus berhenti."
Dan harus punya bekal di akherat, katanya lagi. Dua kali dia
menunaikan ibadah haji. Kini, dalam usia yang setengah abad,
tubuhnya tidak selangsing dulu lagi. Tapi ia belum tampak begitu
tua.
Upit, semula menikah dengan Toteng Djohari, pimpinan Seni Sunda
Studio RRI Jakarta Kemudian bercerai. Hingga sekarang
bersuamikan Kol. (pur) H. Endang Surawan. Anaknya dua orang.
Yang laki-laki jadi dokter. Yang seorang lagi jadi nyonya
insinyur.
Upit kini tidak menganggur sama sekali, karena dia kini bekerja
di Studio RRI Jakarta, menjabat Kepala Seksi Musik Sunda.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini