SEJAK Olimpiade 1968, nama Chi Cheng -- pelari secepat kijang
itu -- berhasil melontarkan nama negaranya, Taiwan. Dia adalah
pemegang rekor dunia untuk lari 100 m, 200 m, lari gawang 100 m.
Hingga kini, prestasi lari 100 yard dan 200 yard masih belum ada
yang menandinginya Tapi tak lama setelah itu, Chi Cheng hijrah
ke AS. Bukan karena soal politik, tapi dia telah menikah dengan
pelatihnya, Vincent Reel.
Umurnya kini telah 33 tahun. Dari AS, dia kembali lagi ke
Taipeh. Alasannya: "Setelah kejadian di Montreal, saya
memutuskan akan melakukan apa saja untuk negara saya". Tim
Taiwan dalam Olimpiade Montreal tahun lalu telah ditolak oleh
tuan rumah Kanada karena faktor RRC.
"Karena itu kehadiran saya kembaili : Taipeh sangat diperlukan",
ujarnya. Chi Cheng kemudian jadi Sekretaris Jenderal Perkumpulan
Atletik Taiwan. Tugas lainnya yang istimewa: duta keliling dalam
bidang olahraga."Latihan adalah perlu. Pertandingan juga mutu,
katanya, "tetapi untuk memberikan motivasi yang lebih besar,
pertandingan antar negara adalah harus".
Sebagai "duta keliling", Chi Cheng lah pergi ke Singapura. Sabtu
dua pekan yang lalu, dia tiba di Jakarta. Seteh Jakarta, Chi
Cheng masih harus mewat ke Malaysia dan beberapa negara lainnya.
Untuk Indonesia Chi Cheng menawarkan pertandingan persahabatan
bulan Juni nanti dan dia menganjurkan para atlit Indonesia ke
Taiwan April tahun depan. "Dengan demikian, Taiwan tidak begitu
terpencil", katanya, "saya ini bukan politikus dan tidak berniat
untuk memiiih bidang itu. Bantuan saya kedar dalam dunia saya,
atletik".
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini