Rizal Sukma: Songket Aceh

DUTA Besar Indonesia di London, Rizal Sukma, tengah sibuk berbenah menghias kantornya yang anyar. Gedung yang baru saja dibeli pemerintah seharga 50 juta pound sterling itu terletak di kawasan strategis tak jauh dari Istana Buckingham. Area parkirnya luas dan ada teras nyaman buat perokoktermasuk Rizal. "Ini sesuai dengan pesan Presiden Jokowi. Kalau bisa, cari yang lokasinya bagus, parkirnya enak, tapi murah, ha-ha-ha…," ujar Duta Besar untuk Kerajaan Inggris merangkap Irlandia dan Organisasi Maritim Internasional itu.

Gedung dengan eksterior bata merah tersebut baru direnovasi. Ia mengutamakan ruang publik yang luas dan nyaman, terutama bagi pemohon visa. Selain itu, interior kantornya dihiasi produk Tanah Air. Dipajanglah wayang golek, sketsel ukiran Bali dan Jepara, pelbagai alat musik serta aneka batik Nusantara, juga gamelan. "Saya jadi ngerti pelog dan slendro," kata Rizal, 53 tahun.

Beres? Belum, masih ada yang kurang menurut stafnya. Tak ada kerajinan tangan atau kain dari tanah kelahirannya. Doktor hubungan internasional dari London School of Economics and Political Science itu lahir di Lhokseumawe, Aceh. Tanpa pikir panjang, diambilnya kain songket milik istrinya, Hanna. Songket warna abu-abu itu dibentangkan di dinding depan ruang kerjanya. Namun sang istri mencak-mencak. "Ia kehilangan songket yang biasa dipakai kondangan," ucap Rizal, terkekeh.