"KAMU berdua harus asih, asuh dan asah", kata Gubernur Ali
Sadikin. Nasehat ini ditujukan pada pengantin baru Jane Anwar
dan Rudy Hartono. Bulan lalu keduanya menikah di depan petugas
Catatan Sipil dan Minggu 14 Nopember kemarin diresmikan di
Gereja Kristen Indonesia, Kebayoran Baru (yang terlambat
setengah jam dari acara semula) untuk kemudian dimeriahkan di
Golden Ballroom, Jakarta Hilton Hotel.
Sehebat kariernya di dunia bulutangkis, perkawinan Rudy meriah
dan mewah. Di beranda ruangan, ada 20 anak mengenakan kaos putih
yang punggungnya bertuliskan Jaya Raya. Masing-masing
"bersenjatakan" sebuah raket, mereka ini adalah murid-murid Rudy
dari perkumpulan bulutangkis Jaya Raya. Lantas ada lagi
sekelompok perempuan cantik yang mengenakan kebaya merah bludru
dengan kain parang rusak, katakanlah sebagai pagar ayu. Jam
1'8.35, sebuah Mercy hitam tiba. Dijemput oleh pengantar
pengantin seperangkat gadis cantik yang mengenakan baju panjang
warna kuning, putih dan biru muda, muncullah Jane dan Rudy.
Dengan barisan dua-dua, gadis-gadis ini menuntun Jane dan Rudy
masuk ke dalam. Sementara band The Disc mengalunkan lagu The
Wedding. Jane yang bergaun pengantin putih ciptaan Peter Sie dan
tidak pernah lepas senyum dengan,buket anggrek putih di
tangannya, digandeng oleh Rudy yang mengenakan stelan jas
hitam-hitam dan dasi kupu hitam.
Pengantin kemudian duduk di pelaminan, kursi antik berjok kuning
dan berhiaskan janur kuning. Yoop Ave yang malam itu mengepalai
acara, sibuk mengatur para juru potret. Setelah rapi semua,
barulah Yoop buka suara: "Beberapa waktu yang lalu, Rudy mencari
seorang tua untuk katanya dijadikan semacam Godfather. Dan
dipilihlah saya. Sebetulnya saya tidak pantas jadi orangtua
Rudy, karena saya lebih pantas jadi kakaknya. Tapi tidak apalah,
saya akan mewakili keluarga Rudy dan Jane". Kemudian Ferry
Sounneville memberikan sambutan sebagai wakil dari orangtua
pengantin. Disambung oleh Ali Sadikin.
Malam itu tentu saja tamu melimpah. Undangan disebar 2500
lembar. Acara terpaksa harus dibagi dua: pertama, yang dimulai
pada jam 18.30, untuk para vipiawan dan vipiawati. Tampak hadir
antara lain Bambang dan Sigit Suharto yang mewakili Presiden,
Wakil Presiden Sultan Hamengkubuwono, Kepala Dinas Olahraga DKl
Tjuk Sugiarto yang mengenakan stelan coklat tua oleh-oleh
Olimpiade Montreal, Wakil Ketua DPR Sumiskum, bekas Gubernur
Irian Jaya Acub Zainal, dan tentu saja orang-orang teras dari PT
Astra International.
Yang hadir boleh makan dan minum apa saja. Makanan besar cukup
membanjir. Hilton menyediakan makanan dengan perhitungan Rp
3.000 per orang. Berikut kuwe pengantin tiga tingkat yang dihias
dengan shuttlecocks. Sewa ruangan, biaya untuk malam resepsi itu
berjumlah Rp 7,5 juta. Tapi semua kwitansi masuk Astra kok",
bisik seseorang. Maklumlah, Presiden Direktur Astra, William
Suryajaya masih pamannya nyonya Jane Hartono.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini