Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Internasional

Mencari tentara yang hilang

Usaha vietnam menjadi anggota pbb di veto, as. normalisasi hubungan hanoi-washington tersendat. as menuntut keterangan nasib sekitar 800 serdadunya. wartawan asing tidak menemukan sisa serdadu.

27 November 1976 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

SEKALI lagi usaha Vietnam yang ke sekian kalinya untuk jadi anggota PBB kandas. Lagi-lagi yang jadi penghalang adalah Amerika. Dalam sidang Dewan Keamanan yang diadakan 15 Nopember yang lalu untuk membicarakan masalah penerimaan Vietnam sebagai anggota, wakil tetap Amerika, William Scranton mengangkat tangannya sebagai tanda veto. Nampaknya perundingan-perundingan mengenai normalisasi hubungan Hanoi-Washington yang selama ini berlangsung di Paris, berjalan dengan tersendat-sendat. Washington masih menuntut keterangan yang pasti dari pemerintah Hanoi mengenai nasib kurang lebih 800 serdadu Amerika. Sampai saat ini apa yang terjadi atas diri mereka tidak diketahui. Hanya disebut sebagai "hilang dalam pertempuran", selama Perang Vietnam berlangsung. Bagi Amerika, masalah ini mutlak sebagai dasar dari pengakuannya atas rezim Hanoi, bantuan untuk membangun kembali Vietnam dan dukungan bagi Hanoi untuk jadi anggota PBB. Tapi, di luar dugaan, reaksi Vietnam atas veto Amerika kali ini agak "lunak". Malahan memberikan sugesti bahwa pembicaraan antara kedua negara akan tetap berlangsung. Berita-berita yang dikirimkan oleh para pengamat asing di Hanoi membenarkan dugaan ini. Pernyataan yang dikeluarkan oleh Departemen Luar Negeri Vietnam antara lain mengatakan bahwa persoalan mengenai personil Amerika yang hilang dan bantuan Amerika untuk Vietnam "sedang dibicarakan". Meskipun demikian, pernyataan itu masih menyerang Amerika. Dituduhkan bahwa Wasllington telah "menyalah gunakan kekuasaan" dengan hak vetonya. Dan "Amerika tidak punya hak untuk mengkaitkan persoalan mengenai serdadu-serdadu mereka yang hilang dengan masalah keanggotaan Vietnam dalam PBB". Dalam pada itu, di kalangan para pengamat Vietnam di Singapura ada gunjingan-gunjingan bahwa sekitar 270 orang bekas serdadu Amerika sekarang berdiam di Hanoi dan di Saigon. Tapi isyu itu dibantah oleh wartawan-wartawan asing yang ada di Hanoi. Seorang wartawan yang telah menjelajahi hampir seluruh Vietnam sesudah negeri itu jatuh ke tangan komunis mengatakan bahwa ia tak pernah bertemu dengan seorang Amerika pun di sana. Dikatakan juga bahwa ada kira-kira 2500 orang asing dewasa ini tinggal di Hanoi, termasuk sekitar 800 diplomat. Kehadiran seorang asing baru, pasti akan merupakan satu hal yang menyolok, dan dapat dikenali dengan mudah. Ada pula cerita-cerita bahwa beberapa orang bekas serdadu Amedka kelihatan menetap di daerah-daerah miskin kota Ho Chi Minh -- dahulu namanya Saigon -- sebelum kota itu direbut kornunis. Apa yang terjadi kemudian terhadap mereka tidak diketahui dengan pasti. Mereka yang mengetahui mengatakan bahwa orang-orang Amerika itu merupakan desertir-desertir dari pasukan Amerika menjelang jatuhnya pemerintah Thieu.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus