GUSTI Raden Ajeng Retno Astrini benar-benar putri. Maksudnya, di dalam maupun di luar keraton, putri bungsu almarhum Mangkoenagoro VIII ini memang biasa dipanggil Putri. Cuma, Astrini, 26 tahun, ternyata putri keraton yang tak betah "dipingit" di lingkungan keraton. Selepas SMA, Astrini sempat kuliah empat bulan di Universitas Sebelas Maret Solo. Setelah itu, ia kabur ke Los Angeles AS untuk belajar interior design di American College Applied. Bahkan Astrini bakal meninggalkan Solo dan juga Indonesia. Putri akan disunting kerabat Kesultanan Johor, Malaysia. Tepatnya, Yang Mulia Tunku Abu Bakar, 28 tahun. Akad nikah dan upacara keraton akan berlangsung di Solo, Kamis ini, dan masih akan diteruskan dengan pesta ngundhuh mantu meriah di Johor. "Saya akan ikut suami di Malaysia, dan jadi warga negara sana," ujar Putri, yang mengaku kenal calon suaminya di sebuah pesta di Jakarta dua tahun lalu. Tunku Abu yang lulusan Fakultas Ekonomi Universitas Hawaii ini sekarang adalah konglomerat terkemuka Malaysia. "Saya melanjutkan perusahaan Ayah," katanya tentang usahanya, mulai perkebunan sampai migas. Apa yang akan dikerjakan Putri di Malaysia nanti? "Saya akan senang membuat pertunjukan kesenian Indonesia di sana," ujarnya. Yang belum jelas, akankah Putri mendirikan music room di sana seperti The Parrots di Jakarta, tempatnya bekerja selama ini.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini