Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Tokoh

Ulang tahun

Acara peringatan hut bung karno oleh sebuah panitia & syukuran untuk ny. fatmawati tgl 6 juni'79 di gedung granadha jakarta, yang dihadiri 4.000 hadirin & dimeriahkan a.l: swara mahardhika. (pt)

16 Juni 1979 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

DUA anggota kelompok Swara Mahardhika itu naik ke panggung. Berseragam putih dengan kain leher merah putih mereka membacakan keputusan pemerintah: mengangkat Ny. Fatmawati Soekarno sebagai Perintis Kemerdekaan Republik Indonesia. Dan tepuk tangan menggemuruh dari sekitar 4000 hadirin yang Rabu malam 6 Juni lalu memadati Auditorium gedung Granadha, Jakarta. Malam itu memang meriah, penuh dengan tepuk tangan dan sorakan. Untuk pertama kalinya setelah 13 tahun, hari ulang tahun Bung Karno diperingati secara terbuka oleh sebuah panitia, sekaligus syukuran untuk Ny. Fatmawati. Acara yang dimulai hampir satu jam terlambat itu -- untuk menunggu kedatangan Ny. Fatmawati -- dihadiri banyak generasi tua dan muda. Tampak antara lain Bung Hatta, Roeslan Abdulgani, bekas Menlu Sunario, bekas Kapolri Hoegeng dan Sutjipto Judodihardjo, Ali Sadikin, Ny. SK Trimurti, Mh. Isnaeni, Karnarajasa, Fahmi Idris dan Akbar Tanjung. Beberapa bekas anggota Laskar Wanita Indonesia hadir dengan seragam batik. Tampak juga beberapa orang yang dulu dekat dengan Bung Karno seperti bekas Sekretaris Pers Ny. Rochmulyati dan ajudan Sumirat. Tidak semua putera-puteri BK dari Ny. Fatmawati hadir. Sukmawati malam itu kabarnya ada di Taman Ismail Marzuki menonton pantomim. Tak syak lagi bintang malam itu, adalah Roeslan Abdulgani yang memukau hadirin dengan ceritanya tentang BK yang menurut dia "bersama Bung Hatta adalah 2 raksasa pemikir dan pejuang Indonesia." Sumbangan hiburan datang antara lain dari kelompok Artis Islam Indonesia, Gema Patriot, Sanggar Bestari dan tentu saja juga Swara Mahardhika yang mengagetkan hadirin dengan sebuah tarian Jawa Bedoyo dengan penari yang memakai pistol plastik. Salah satu lagu yang diperdengarkan tentu saja Bung Karno Siapa Yang Punya. Hiburan yang tidak masuk acara: Guntur didaulat untuk menyanyi. Dengan alasan "tidak sanggup," Guntur yang belasan tahun lalu pernah memimpin "Kwartet Bintang" memilih bermain gitar saja dan menyerahkan urusan nyanyi kepada adiknya Guruh. Pemimpin Swara Mahardhika ini ternyata tidak sanggup juga menyanyi dan menyerahkan tugasnya pada 2 anggota Trio Bebek. Yang didaulat menyanyi termasuk juga Ny. Fatmawati. Tampak masih cantik dan mengenakan baju kurung warna ungu, bekas Firtst Lady Indonesia malam itu menyanyikan: 17 Agustus. "Masih mau lagi??' tantangnya setelah selesai. Hadirin bersorak setuju. Lalu mengalunlah lagu Rayuan Pulau Kelapa diiringi koor bersama oleh hadirin.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus