DUA anggota kelompok Swara Mahardhika itu naik ke panggung.
Berseragam putih dengan kain leher merah putih mereka membacakan
keputusan pemerintah: mengangkat Ny. Fatmawati Soekarno sebagai
Perintis Kemerdekaan Republik Indonesia. Dan tepuk tangan
menggemuruh dari sekitar 4000 hadirin yang Rabu malam 6 Juni
lalu memadati Auditorium gedung Granadha, Jakarta. Malam itu
memang meriah, penuh dengan tepuk tangan dan sorakan. Untuk
pertama kalinya setelah 13 tahun, hari ulang tahun Bung Karno
diperingati secara terbuka oleh sebuah panitia, sekaligus
syukuran untuk Ny. Fatmawati.
Acara yang dimulai hampir satu jam terlambat itu -- untuk
menunggu kedatangan Ny. Fatmawati -- dihadiri banyak generasi
tua dan muda. Tampak antara lain Bung Hatta, Roeslan Abdulgani,
bekas Menlu Sunario, bekas Kapolri Hoegeng dan Sutjipto
Judodihardjo, Ali Sadikin, Ny. SK Trimurti, Mh. Isnaeni,
Karnarajasa, Fahmi Idris dan Akbar Tanjung. Beberapa bekas
anggota Laskar Wanita Indonesia hadir dengan seragam batik.
Tampak juga beberapa orang yang dulu dekat dengan Bung Karno
seperti bekas Sekretaris Pers Ny. Rochmulyati dan ajudan
Sumirat. Tidak semua putera-puteri BK dari Ny. Fatmawati hadir.
Sukmawati malam itu kabarnya ada di Taman Ismail Marzuki
menonton pantomim.
Tak syak lagi bintang malam itu, adalah Roeslan Abdulgani yang
memukau hadirin dengan ceritanya tentang BK yang menurut dia
"bersama Bung Hatta adalah 2 raksasa pemikir dan pejuang
Indonesia."
Sumbangan hiburan datang antara lain dari kelompok Artis Islam
Indonesia, Gema Patriot, Sanggar Bestari dan tentu saja juga
Swara Mahardhika yang mengagetkan hadirin dengan sebuah tarian
Jawa Bedoyo dengan penari yang memakai pistol plastik. Salah
satu lagu yang diperdengarkan tentu saja Bung Karno Siapa Yang
Punya. Hiburan yang tidak masuk acara: Guntur didaulat untuk
menyanyi. Dengan alasan "tidak sanggup," Guntur yang belasan
tahun lalu pernah memimpin "Kwartet Bintang" memilih bermain
gitar saja dan menyerahkan urusan nyanyi kepada adiknya Guruh.
Pemimpin Swara Mahardhika ini ternyata tidak sanggup juga
menyanyi dan menyerahkan tugasnya pada 2 anggota Trio Bebek.
Yang didaulat menyanyi termasuk juga Ny. Fatmawati. Tampak masih
cantik dan mengenakan baju kurung warna ungu, bekas Firtst Lady
Indonesia malam itu menyanyikan: 17 Agustus. "Masih mau lagi??'
tantangnya setelah selesai. Hadirin bersorak setuju. Lalu
mengalunlah lagu Rayuan Pulau Kelapa diiringi koor bersama oleh
hadirin.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini