KEBAHAGIAAN Bacharuddin Jusuf Habibie, mungkin membubung tinggi bersama Mirage dan F-16 - dua jenis pesawat yang jadi primadona Indonesia Air Show 86. Bukan saja karena ia sukses mengetuai pelaksanaan "pameran udara" itu. Tapi Rabu pekan ini Menteri Negara Riset dan Teknologi itu genap berusia setengah abad. Dan sebuah buku setebal 700 halaman menandai ulang tahunnya ini. Isinya, komentar orang-orang terkemuka, baik di Indonesia maupun di luar negeri, tentang Habibie. Antara lain, dari Presiden Soeharto. Ini pertama kali Presiden berkenan menulis tentang seseorang, dan dipublikasikan. Dalam tulisan sepanjang tujuh halaman, Presiden Soeharto menurut Habibie, memberi penilaian dan komentar tentang dirinya, sejak sebelum pulang ke tanah air sampai memimpin Industri Pesawat Terbang Nusantara (IPTN). "Tadinya, saya hanya menginginkan Bapak Soeharto menulis tidak lebih dari lima halaman. Eh, tidak tahunya beliau malah menulis tentang saya sampai tujuh halaman," ujar bapak dua anak kelahiran Parepare, Sulawesi Selatan, ini. Tak dirinci bagaimana komentar Kepala Negara itu. Agaknya, Presiden menyinggung juga soal keberhasilan Habibie memimpin IPTN. "Tentang IPTN itu, saya tidak merasa menjadi hero. Lebih baik kita fair saja. Prestasi IPTN itu merupakan hasil karya bersama tiga belas ribu karyawan di sana," ujarnya merendah. Ide siapa buku ini? "Bukan saya, lho Saya sebetulnya tidak menginginkannya. Tapi ada staf saya yang rupanya punya inisiatif membuat buku tentang diri saya pada HUT setengah abad ini," ujarnya. Lalu dengan gaya yang khas, dahi mengkerut, dan tangan bergerak kian kemari, Habibie berkata tegas, "Saya ini bukan orang yang megalomania." Orang seperti itu adalah orang yang suka menganggap diri lebih penting, lebih besar, daripada orang lain. Dan ini bukan buku tentang Habibie yang pertama. Habibie dari Parepare lewat Aachen, terbit 1982, bahkan sudah mengalami cetak ulang.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini