Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Tokoh

Ulang tahun perkawinan

Soeharto, 61 th, merayakan ulang tahun perkawinan ke-35, 26 desember 1982, diselenggarakan di kalitan, solo, ditandai dengan kenduri khas jawa. acara ini disemarakkan oleh srimulat. (pt)

8 Januari 1983 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

PUNCAK acaranya memang bukan duduk bersanding seperti pengantin baru. Presiden Soeharto, 61 tahun, dan Ny. Siti Suhartinah, 59 tahun -- dalam peringatan 35 tahun perkawinan mereka, 26 Desember -- bergandeng tangan dan bersama-sama memotong tumpeng. Serentak, 6 anak, 3 menantu, 7 cucu dan hadiri yang tidak lebih dari 30 orang mengiringinya dengan tepuk tangan berirama sambil menyanyikan: "Panjang Umurnya". Piring pertama diserahkan kepada Ny. Sumoharyomo, ibu mertua Pak Harto. Mengenakan kemeja batik berwarna dasar kuning muda, Presiden tampak tersenyum lebar seraya merangkul dan mencium Ibu Tien. Masih ada satu "hadiah" tambahan Pak Harto. Ia memegang kedua pipi Ny. Tien dan mengecup dahinya. Sang istri pun kontan membalas mencium kedua pipi suaminya. Mungkin merasa belum lengkap, Ibu Tien pun berbalik, dan mengecup cepat dahi Pak Harto. Acara yang cuma dihadiri keluarga ini diselenggarakan di Kalitan, Solo. Tidak berbeda banyak dengan acara tahun sebelumnya, misalnya di Istana Cipanas (1980) atau Istana Tampaksiring Bali (1981), kenduri khas Jawa itu ditandai dengan satu tumpeng besar yang dikelilingi 34 tumpeng kecil, serta bubur merah-putih. Tidak lupa lauk kesukaan Pak Harto: lalapan dan sambal goreng hati. "Kenduri ini sebagai ungkapan kegembiraan para putra-putri dan ucapan terima kasih keluarga atas bimbingan Bapak dan Ibu," kata Ny. Indra Rukmana, ketika membuka acara. Putri tertua Presiden itu diam sejenak, kemudian mengajak segenap yang hadir membaca Al Fatihah. Undangan lain, kecuali pengawal pribadi, yang hadir adalah Gubernur Ja-Teng Soepardjo Roestam, Pangdam VII Diponegoro Mayjen Ismail, Sekretaris Militer Presiden Kardono, dan Kepala Rumah Tangga Istana Sampoerno. Acara malam itu disemarakkan oleh Gepeng dari Srimulat. Lakonnya: Abimanyu mantu -- yang jadi penganten adalah Djudju dan Bambang Gentolet. Yang minta Srimulat kabarnya adalah Pak Harto sendiri.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus