Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Arsip

Berita Tempo Plus

<font color=#993300>Ilham dari Pesawat Pengebom</font>

28 September 2009 | 00.00 WIB

<font color=#993300>Ilham dari Pesawat Pengebom</font>
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

PADA saat Perang Pasifik dan Perang Dunia II, pesawat pengebom Amerika Serikat B29 menjadi sangat terkenal. Itulah pesawat yang digunakan menjatuhkan bom atom di dua kota di Jepang: Hiroshima dan Nagasaki.

Ketika itu radio-radio di Tanah Air gencar memberitakan peristiwa tersebut. Jenis pesawat pengebom itu, B29, disebut berkali-kali. Sewu Gunawan, pemilik toko di Pasar Pagi, Jakarta Pusat, yang saat itu bingung memilih nama untuk mendaftarkan merek sabunnya, teringat berita-berita di radio tersebut. ”Waktu itu semua nama yang diingat ayah saya sudah dimiliki orang,” kata Eka Gunawan, putra bungsu Sewu.

Walau diberi nama populer, B29, sabun yang awalnya jenis batangan itu belum dikenal masyarakat. Sedikit demi sedikit B29 kemudian dikenal, hingga pada 1970-an B29 bisa dibilang primadona masyarakat Indonesia.

Bentuk krim yang ditawarkan ke masyarakat bisa lebih murah dibanding sabun bubuk yang beredar di pasar. Kelebihannya, selain daya bersihnya tak kalah oleh sabun lain, ia multiguna. Bisa dipakai cuci piring, pakaian, hingga cuci sepeda motor dan mobil.

Menurut Arie Handoyo Halim, Direktur Sales dan Marketing PT Sinar Antjol, fungsinya yang serbaguna tersebut cocok dengan image pesawat itu. ”Menghancurkan segala noda.” B29 merajai pasar sabun Indonesia pada dua dekade, 1970-an dan 1980-an. Belakangan, sabun sejenis juga diproduksi perusahaan lain.

Serbuan sabun sejenis itu tak pelak membuat pasar B29 goyah. Arie mengakui pascakrisis ekonomi pada 2000-an, pasar B29 menyempit di Tanah Air. Promosi sabun ini pun kurang terdengar. ”Kami memang lebih mengembangkan mutu ketimbang promosi,” ujarnya.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus