Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Arsip

Berita Tempo Plus

<font size=2>[1945]</font><br /><font color=#999900>Zebra</font>

28 September 2009 | 00.00 WIB

<font size=2>[1945]</font><br /><font color=#999900>Zebra</font>
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

PERTAMA dirintis (almarhum) Soejono, pada 1945, di rumahnya di Kampung Purbasari, Kelurahan Gunung Batu, Kecamatan Bogor Barat, Bogor, Jawa Barat.

Awalnya, pria kelahiran Pati, Solo, Jawa Tengah, ini memilih ”Badak” sebagai merek. Si Badak laris manis, bahkan sampai beredar Badak palsu di pasar. Pada 1960, Soejono mengganti merek kecapnya menjadi Zebra.

Soenardi, anak Soejono, meneruskan bisnis ayahnya pada 1966. Tahun demi tahun, Zebra makin terkenal di Kota Hujan. Pada 1983, seiring dengan makin padatnya wilayah Purbasari, pabrik dipindahkan ke Desa Cihideung Hilir, Kecamatan Ciampea, Kabupaten Bogor.

Kini pabrik kecap Zebra berdiri di atas lahan 3.000 meter persegi di Cihideung. Gunawan, 46 tahun, dan Joko Pramono, 65 tahun, cucu Soejono, mengelola pabrik ini. ”Dulu Kakek hanya dibantu empat orang. Sekarang kami dibantu 60 pekerja,” kata Gunawan kepada Tempo di Bogor pekan lalu. Kecap ini bisa ditemukan juga di Depok, Sukabumi, dan Cianjur.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus