Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Anies Baswedan, Gubernur DKI Jakarta, meresmikan Jakarta International Stadium pada Ahad, 24 Juli 2022. Stadion bertaraf internasional ini resmi berdiri sejak perencanaan pertama empat belas tahun yang lalu saat Jakarta masih di bawah kepemimpinan Fauzi Bowo (Foke).
Pada 2008, Foke merencanakan pembangunan stadion di atas taman Bersih Manusiawi Berwibawa (BMW) di Jakarta Utara. Taman tersebut merupakan aset pemerintah provinsi DKI Jakarta dari utang pendanaan fasilitas sosial dan umum dari tujuh perusahaan swasta.
Stadion yang semula bernama seperti nama taman tersebut ini awalnya direncanakan akan menampung empat ratus ribu penonton. Area sekitar stadion akan menjadi taman kota yang dilengkapi dengan trek lari, lapangan voli, serta lapangan sepak bola pantai. Keseluruhan rancangan ini, rencananya, selesai dalam dua tahun, dari 2009 sampai tahun 2011.
Untuk memulainya, pemerintah provinsi DKI menggusur hunian ilegal yang berdiri di taman BMW yang seluas 66,6 hektare. Namun, pembangunan stadion tidak pernah dimulai sebab terjadi sengketa lahan. Beberapa pihak mengajukan gugatan terhadap klaim kepemilikan lahan pemprov.
Rencana pembangunan ini kembali mengemuka seiring dengan pengalihfungsian stadion Lebak Bulus pada 2013. Kandang tim Persija Jakarta tersebut akan menjadi depo induk mass rapid transit MRT Jakarta fase I, Lebak Bulus - Bundaran HI. Stadion di taman BMW tersebut akan menggantikannya dan direncanakan dapat menampung sampai dengan lima puluh ribu penonton. Pembangunannya akan memakan waktu selama dua tahun, dari 2013 sampai 2015.
Pada 2014, pembangunan urung terjadi dan rencana tersebut mengalami revisi. Kapasitas stadion tersebut direncanakan meningkat sampai dengan delapan puluh ribu penonton sebagai persiapan dari gelaran Asian Games 2018. Rancangan baru ini pun tidak terlaksana sebab pemerintah Republik Indonesia memilih untuk merenovasi stadion Gelora Bung Karno.
Pada 2017, gubernur Djarot Syaiful Hidayat kembali mengagendakan pembangunan stadion. Djarot memulainya dengan meletakkan batu pertama untuk pembangunan sarana penunjang stadion seperti club house. Hal ini dapat terwujud sebab pemprov DKI telah memenangkan gugatan sengketa lahan di tingkat banding pada 2015 dan memiliki serfikat hak pakai pada 2017.
Pada 2019, Gubernur Anies Baswedan baru melanjutkan pembangunan tersebut dengan menugaskan PT Jakpro. Proyek pembangunan kali ini dinamakan dengan Jakarta Internasional Stadium dengan rancangan stadion yang bisa terbuka dan menutup dan berkasipatas delapan puluh dua ribu penonton. Dalam rencananya pembangunan akan selesai pada 2021.
PRAMODANA
Baca: Anies Baswedan Resmikan JIS, PDIP: Jangan Sesumbar Mahakarya, Pagarnya Saja Roboh
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini