Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Tangerang - Sebanyak 100 narapidana adu kekompakan, kerapian dan keindahan gerakan dalam Lomba Seni Baris-berbaris (LSBB) di Rumah Tahanan Negara Kelas I A Tangerang, Kamis. Mereka mewakili Unit Pelaksana Teknis di lingkungan Kantor Wilayah Kemenkumham Banten.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Kepala Divisi Administrasi Kanwil Kemenkumham Banten Sri Yusfini Yusuf mengapresiasi penuh atas penyelenggaraan kegiatan LSBB ini. Kegiatan ini dihelat dalam rangka Pekan Olahraga dan Seni Narapidana (Porsenap) Banten dan sebagai rangkaian Hari Bakti Pemasyarakatan ke-59.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
“Spektakuler, para pegawai kompak dalam mempersiapkan baik kostum, maupun fisik para Warga Binaan dalam kegiatan hari ini,”kata Sri Yusfini, Kamis, 16 Maret 2023.
Sepanjang Kamis siang hingga menjelang petang, 10 regu beradu kemampuan teknik baris-berbaris, kekompakan, hingga kreativitas formasi.
Sorak-sorai membahana terdengar dari para penonton yang melihat di pinggir lapangan. Penonton merupakan narapidana Rutan Tangerang yang tidak mengikuti perlombaan.
Tiga juri dari unsur TNI-Polri, Purna Paskibraka Indonesia (PPI) dan Designer pada akhir LSBB memilih juara 1 LPP Tangerang, juara 2 diraih oleh Rutan Kelas I Tangerang dan juara 3 diraih Lapas Kelas II A Tangerang.
Adapun Anggi Febriyana Dewi terpilih sebagai komandan peleton terbaik. Anggi adalah napi kasus narkotika pidana 5 tahun subsider 2 bulan di LPP Tangerang.
Tim dari LPP Tangerang juga meraih penampilan terbaik. Sedangkan kategori kostum terbaik diraih tim Lapas Kelas II A Tangerang.
Kepala LPP Tangerang Esti Wahyuningsih kepada Tempo mengatakan tim yang dikirim mengikuti LSBB telah melakukan latihan sejak akhir Januari hingga menjelang pelaksanaan lomba pada medio Maret 2023.
Pelatihnya adalah Tri Wahyudi, pegawai yang baru dilantik sebagai Aparatur Sipil Negara tahun 2022.
"Tim warga binaan rata-rata kasus narkotika. Mereka berlatih serius meskipun untuk kostum kami menyewa," kata Esti.
Tuan Rumah Juara Dua, Memakai Sepatu Rutira
Tuan rumah Rutan Kelas II A Tangerang meraih juara 2 lomba baris-berbaris ini. Yang menarik sepatu yang dipakai para narapidana itu adalah sepatu Rutira hitam sedangkan kostumnya warna hitam dengan aksesoris pada pinggang dan ikat kepala.
Rutira merupakan sneakers berbahan kain mesh bermotif unik. Jika dilihat dari dekat bahan ini berbentuk jaring-jaring kecil, yang lembut jika dipakai sebagai sepatu.
Kepala Seksi Pelayanan Tahanan Rutan Kelas I A Tangerang Gilang Riflianto awalnya sempat kebingungan untuk memakaikan sepatu tim supaya bisa berbunyi tok tok tok ketika kaki dihentakkan.
Dia berseloroh akan memasangkan triplek sebagai alas sol, karena tidak menyiapkan sepatu boot. "Akhirnya kami siapkan Rutira hitam. Sekaligus promosi Warga Binaan juga produksi sepatu,"kata Gilang tertawa.
Tim narapidana Lapas Kelas II A Tangerang meraih penghargaan kostum terbaik Lomba Seni Baris-berbaris, Kamis Maret 2023. FOTO: Rutan Kelas I A Tangerang
Pesona Kostum Hitam Napi Perempuan
Selain menjadi juara tiga, penampilan tim narapidana Lapas Kelas II Tangerang juga mendapat predikat kostum terbaik.
Kepala Lapas Kelas II A Tangerang Yekti Aprianti mengatakan desainer kostum dirancang tiga pegawai Lapas yakni Pristia, Hoki dan Fajar.
Kostum berwarna hitam itu dilengkapi ikat pinggang putih, topi pet putih dan rumbai kuning di lengan kanan dan kiri.
"Warna hitam melambangkan kekuatan, formalitas, keseriusan, dalam melakukan pekerjaaan," kata Yekti mencoba menerangkan filosofi kostum tim LSBB.
Adapun warna kuning pada rumbai dipilih sebagai lambang semangat kehangatan dan kegembiraan.
Sedangkan topi pet putih melambangkan kebaikan, "Para Warga Binaan ini sebenarnya adalah orang- orang baik yang memiliki hati nurani,"kata Yekti.
Adapun hiasan bulu merak di atas topi pet yang dipakai para narapidana ini melambangkan keindahan, "Mmereka adalah perempuan cantik yang memiliki mahkota di atas kepalanya sehingga siapapun orang melihatnya terkagum-kagum,"kata Yekti.
AYU CIPTA
Pilihan Editor: Eksklusif: Melihat dari Dekat Perkuliahan Narapidana di Lapas Pemuda Tangerang