Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram lebih dulu.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Banyak yang meyakini bahwa pernikahan yang harmonis adalah rumah di mana suami dan istri kompak bekerja sama untuk menyelesaikan tugas dan menikmati waktu bersama keluarga. Namun, keharmonisan ini hanya jadi mimpi bagi pasangan yang selalu bertengkar dalam menyelesaikan sesuatu.
Sebagian pasangan membagi tugas dengan menyesuaikan dengan kemampuan masing-masing. Namun, ada masanya ketika suami atau istri lupanatau tidak sempat melakukannya. Dalam kasus seperti itu, salah satunya mungkin akan mengomel. Omelan yang terus menerus kepada pasangan bisa mempengaruhi hubungan pernikahan. Kok bisa? Inilah penjelasannya.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
1. Menimbulkan rasa tidak aman atau insecure
Jika pasangan benar-benar jatuh cinta, itu berarti mereka sangat menghargai pasangan dan pendapatnya. Jadi, ditegur terus-menerus bisa menimbulkann rasa tidak aman. Dia mungkin berusaha keras untuk menyenangkan pasangannya, tetapi merasa seolah-olah selalu gagal. Ini bisa menciptakan jurang yang dalam di antara keduanya.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
2. Merasa tidak layak
Tidak ada orang yang suka dikritik terus menerus. Oleh karena itu, jika dia merasa bahwa getaran dan energi pasangannya lebih negatif daripada positif dalam hidupnya; dia akan merasa tidak berharga. Kritikan yang dilontarkan pasangan bisa berdampak pada harga dirinya. Dia mungkin merasa bahwa semua yang dilakukan untuk pasangan ditolak dan seolah-olah dia tidak dapat melakukan apa pun dengan benar. Ini perlahan akan menjauhkan dia dari pasangan. Hati mungkin tidak lagi terhubung dengan pasangannya. Pernikahan mungkin masih bertahan, tapi rasa cinta di dalamnya tidak akan sama lagi.
3. Menimbulkan rasa benci
Entah karena dia terus-menerus lupa untuk mengambil cucian, atau membiarkan sepatunya berserakan di dalam rumah, banyak hal yang membuat pasangan mengingatkan kembali tugas rumah tangga. Tak apa dilakukan sesekali. Namun, dalam jangka waktu tertentu, jika pasangan menyadari bahwa dia terus-menerus didesak untuk melakukan tugas satu demi satu tanpa jeda, pelan-pelan akan muncul rasa benci pada pasangan.
Hal negatif dalam pernikahan mungkin sulit untuk dihilangkan saat ingin membangun kembali hubungan yang sehat.
PINK VILLA
Baca juga: 3 Tanda Ada Masalah Kemarahan dalam Pernikahan