Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Aktris Ayu Dyah Pasha berbagi tips terhindar dari pikun. Ayu yang kini berumur 57 tahun dan masuk dalam periode pra-lansia mengatakan, ada beberapa kondisi yang terasa berbeda seiring bertambahnya usia.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Kendati merasakan perubahan itu, Ayu Dyah Pasha telah menerapkan berbagai cara untuk mengantisipasi atau mencegah pikun datang lebih awal. Berikut tips terhindar dari pikun yang disampaikan oleh Ayu Dyah Pasha dalam jumpan pers daring berjudul "Kenali Demensia Alzheimer dan Pentingnya Deteksi Dini" pada Jumat, 24 September 2021.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
1. Gaya hidup sehat
Ayu Dyah Pasha bersyukur karena ayah dan ibunya telah mengenalkan dia dengan berbagai aktivitas menarik sejak kecil. Mulai dari olahraga, ikut sanggar senam, sampai masuk ke klub tari Bali. "Orang tua saya tahu bagaimana cara membuat anak-anaknya tetap aktif," katanya.
Kebiasaan bergerak aktif itu, menurut Ayu Dyah Pasha, terbawa sampai sekarang dan dia terapkan juga kepada anak-anaknya. "Saya merasa olahraga itu penting, asupan makanan, dan hobi juga penting," katanya.
Sejak tiga tahun terakhir, Ayu Dyah Pasha menekuni yoga. "Saya yoga yang tidak pernah saya lakukan ketika muda," ujarnya. "Ternyata di dalam gerakan yoga itu membuat kita lebih peka dan fokus, melatih daya ingat."
Mengenai makanan, Ayu Dyah Pasha lebih suka menyantap asupan yang natural. Contoh, sarapan wajib dia adalah buah, seperti pepaya, avokad, jeruk, apel, dan lainnya. Ketika ingin ngemil atau memenuhi rasa lapar sebelum waktu makan, dia memilih minum teh kombucha dan kurma. Namun demikian, Ayu Dyah Pasha mengakui masih suka tergoda untuk makan kue atau snack khas Indonesia yang bercita rasa manis.
Untuk makan siang, Ayu Dyah Pasha mengatakan wajib ada sayur, buah, dan puding. Dia juga suka makan tempe karena mengandung protein nabati. Begitu juga dengan pecel, urap, siomay, bakmi atau mi ayam, air timun dicampur dengan jeruk nipis, dan aneka jamu. "Saya sudah lama tidak minum multivitamin," ujarnya.
Saat syuting, dia biasanya membawa dua botol minum. Satu berisi air mineral dan satu lagi berisi jamu sinom. Jamu sinom adalah jamu yang terbuat dari kunyit, asam, dan jahe. Ayu Dyah Pasha juga sudah mengurangi nasi sejak berusia 35 tahun.
2. Fokus dan disiplin
Ayu Dyah Pasha tak memungkiri pernah lupa akan beberapa hal sepele. "Misalkan saya mencari kacamata, padahal ada di kepala saya, ada di samping tempat tidur, ada di mobil, ada di tas, dan tempat lain," katanya.
Ada pula cerita saat lupa memarkir mobil saat masuk ke pusat perbelanjaan, sehingga kebingungan ketika hendak pulang, serta beragam kisah lupa lainnya. Dia tak bisa membiarkan kondisi ini berlarut-larut. "Saya berusaha fokus dan mendisplikan diri," katanya.
Caranya, Ayu Dyah Pasha mengidentifikasi kenapa dia pernah lupa memarkir mobil saat pergi ke mall atau lupa meletakkan kacamata. Ternyata jawabannya adalah karena dia tidak fokus atau teledor. Misalkan setelah memarkir mobil, dia malah sibuk menelepon sehingga tak menyadari di lantai dan blok berapa dia memarkir mobil.
Sebab itu, dia mengatakan, penting untuk membedakan sebab lupa karena demensia atau lupa karena teledor atau tidak fokus. "Kita harus mawas diri karena usia sudah masuk pra-lansia," ucapnya.
Fokus dan disiplin juga membantu dia dalam bekerja, terutama saat membaca naskah, menghapal, dan sebagainya. "Tetap syuting adalah pekerjaan yang saya sukai. Itu yang membantu kesehatan mental dan fisik saya," ujarnya.
3. Tetap terhubung
Ayu Dyah Pasha tetap terhubung dengan teman sebaya dan anak muda melalui komunitas dan bekerja. Demi menjaga koneksi itu di masa pandemi Covid-19, Ayu Dyah Pasha membuat acara Live Instagram setiap Jumat untuk berbincang secara virtual.
"Cara ini bisa memotivasi diri untuk tetap aktif," katanya. "Saya jadi ikutan anak muda dengan aktif di Instagram. Saya belajar banyak dari situ."
Ayu Dyah Pasha menambahkan, tak masalah orang di usia lanjut tetap punya mimpi. Bertemu dengan orang-orang yang berpikir positif juga membuat seseorang tidak berpikir terlalu berat. "Ketika kita bertemu dengan orang-orang positif, maka kita akan melakukan aktivitas positif, dan kita merasakan hal yang positif. Sesimpel itu," katanya.
Baca juga:
10 Gejala Awal Demensia Alzheimer, Segera Deteksi Dini