Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Arsip

35 Warga Positif Covid-19 dari Pasar Palmerah, Lurah Bilang Ini

Lurah Grogol Utara Sariman menuturkan warga positif Covid-19 terjaring awalnya dari pemeriksaan uji usap atau tes swab di pasar Palmerah.

7 Juli 2020 | 16.25 WIB

Kendaraan melintas di depan Pasar Palmerah, Jakarta, Jumat 26 Juni 2020. Pengelola Pasar Palmerah menutup sementara pasar tersebut dari Kamis (25/6) hingga Sabtu (27/6) menyusul sembilan orang pedagang terkonfirmasi positif COVID-19 dalam tes usap yang dilakukan sebelumnya. ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja
material-symbols:fullscreenPerbesar
Kendaraan melintas di depan Pasar Palmerah, Jakarta, Jumat 26 Juni 2020. Pengelola Pasar Palmerah menutup sementara pasar tersebut dari Kamis (25/6) hingga Sabtu (27/6) menyusul sembilan orang pedagang terkonfirmasi positif COVID-19 dalam tes usap yang dilakukan sebelumnya. ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta -Lurah Grogol Utara Sariman mengatakan puluhan warganya yang terpapar virus Corona atau positif Covid-19 berasal dari klaster Pasar Palmerah.

Mereka tinggal di dua rukun warga, yakni RW6 dan RW14 Kelurahan Grogol Utara.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

"Total ada 35 orang yang tertular dari klaster Pasal Palmerah di dua RW itu," kata Sariman saat dihubungi, Selasa, 7 Juli 2020 soal warganya positif Covid-19.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

Sariman menuturkan mereka terjaring awalnya dari pemeriksaan uji usap di pasar. Dari hasil tersebut ditemukan beberapa pedagang yang positif Covid-19.

Pemerintah pun melanjutkan lagi uji usap atau tes swab ke lingkungan mereka. Dari hasil pemeriksaan tersebut diketahui virus sudah menyebar ke dua RW yang menjadi tempat tinggal para pedagang pasar itu. "Kami lakukan tiga kali uji swab. Dan terjaring 35 orang yang positif," ujarnya. "Hampir semuanya OTG (orang tanpa gejala)."

Pemerintah meminta warga yang positif Covid-19 untuk menjalani karantina di Rumah Sakit Darurat Wisma Atlet. Kata Sariman, hanya satu orang yang menjalani isolasi mandiri karena tidak bisa meninggalkan anaknya yang masih kecil.

"Sebenarnya mereka bisa isolasi mandiri di rumah. Tapi lebih terjamin di Wisma Atlet," ucapnya.

Saat ini, pemerintah menerapkan karantina lokal di dua RW yang telah menyebar kasus Covid-19. Pemerintah hanya menyediakan satu akses jalan untuk dua RW tersebut agar orang yang keluar masuk bisa diawasi. "Kedua RW itu berdekatan."

Sariman menuturkan setiap hari dua RW itu juga dilakukan penyemprotan disinfektan. Selain itu, keluarga yang menjalani karantina tidak dibolehkan untuk keluar selama 14 hari dan kebutuhan mereka dibantu oleh warga. "PSBL telah diterapkan sejak 3 Juli kemarin," ucapnya.

Imam Hamdi

Bergabung dengan Tempo sejak 2017, setelah dua tahun sebelumnya menjadi kontributor Tempo di Depok, Jawa Barat. Lulusan UPN Veteran Jakarta ini lama ditugaskan di Balai Kota DKI Jakarta dan mendalami isu-isu human interest.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus