4 Lagkah Membedakan Daging Ayam Segar dengan yang Sudah Busuk

TEMPO.CO, Jakarta - Daging ayam jadi salah satu bahan makanan yang paling banyak diolah untuk hidangan Idul Fitri. Selain jadi opor, ayam juga sering dimasak jadi satai atau ayam goreng bumbu. Jika belum menyetok daging ayam, masih ada waktu untuk membelinya.

Sebelum memasaknya, pastikan daging ayam yang disiapkan masih segar. Cara paling mudah mengetahuinya adalah mengombinasikan informasi berapa lama ayam dipotong atau dibekukan, ditambah dengan pengamatan indera. 

Berikut empat cara paling mudah untuk mengetahui bahwa daging ayam yang akan dimasak masih segar. 

1. Tanggal pengemasan 

Menurut Departemen Pertanian Amerika Serikat dan Food and Drugs Administration, ayam mentah boleh disimpan selama dua hari di lemari es. Jika sebelumnya daging ayam dibekukan, batas waktu ini akan berlaku setelah daging cair sepenuhnya.

Jika membeli ayam di supermarket, lihat tanggal pengemasan atau best by di kemasan. Jika Anda sudah melewati tanggal, kemungkinan besar ayam tersebut tidak aman dikonsumsi.

2. Perhatikan warna 

Jika tidak ada keterangan tanggal, gunakan petunjuk visual untuk membantu. Bagaimana rupa ayamnya? Apakah warnanya masih merah muda, berdaging, atau sudah mulai berubah menjadi abu-abu kusam?

Saat ayam membusuk, warnanya memudar dari merah muda menjadi abu-abu kusam. Jika ayam memiliki warna keabu-abuan, sebaiknya jangan gunakan.

Baca juga: Tips Memilih Ayam Segar, Kenali Ciri Daging Bangkai dan Berformalin

3. Tes penciuman

Tes penciuman merupakan alat yang berguna untuk mengetahui apakah ayam sudah busuk atau masih layak. Ingatlah bahwa ayam tidak sepenuhnya bebas bau, namun jangan sampai ayam berbau menyengat atau sangat berbau busuk. Jika baunya tajam atau asam, itu tandanya sudah tidak baik. 

4. Lihat dan rasakan teksturnya

Ayam secara alami memiliki tekstur yang mengilap dan agak licin. Namun jika terasa seperti ada lapisan sesuatu di atas ayam dan terasa sangat lengket dan tebal, sebaiknya tidak menggunakan ayam tersebut.