Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Menurut American Heart Association, usia 50-an dan 60-an adalah usia paling rentan mengalami kenaikan berat badan paling banyak, terutama di sekitar bagian tengah tubuh. Berat badan itu terutama bertambah karena lemak. Inilah yang meningkatkan risiko penyakit jantung.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Risiko penyakit jantung sebenarnya bisa diturunkan di usia tersebut, syaratnya tidak merokok dan menghindari makanan yang tidak menyehatkan. Inilah daftar makanan tidak sehat untuk jantung di usia tersebut, menurut ahli diet.
1. Daging berlemak dan gorengan
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Jika ingin menjaga kesehatan jantung setelah usia 50 tahun, inilah saatnya untuk memperhatikan asupan lemak jenuh secara serius," kata Rebecca Schilling, ahli gizi terdaftar di Amerika Serikat. Pola makan tinggi lemak jenuh serta rendah buah, sayuran, dan serat meningkatkan risiko penyakit jantung.
"Makanan tinggi lemak jenuh dapat menyumbat arteri, meningkatkan kolesterol jahat, dan mempengaruhi tekanan darah tinggi," kata Schilling.
Dia menyarankan membatasi konsumsi daging saat makan hingga porsi 3 ons (seukuran telapak tangan). Kalaupun ingin makan daging, pilih yang tidak berlemak. Hindari pula susu berlemak dan tingkatkan asupan buah, sayuran, dan serat yang makan setiap hari.
2. Keripik kentang dan soda
Keripik kentang dan soda mengandung tinggi natrium, lemak jenuh, dan gula tambahan. “Camilan dalam kemasan (dan kue juga) tidak hanya sangat tinggi sodium, tetapi mereka juga memicu makan berlebihan dan meningkatkan risiko kenaikan berat badan karena sangat enak,” kata Melissa Mitri, ahli diet terdaftar untuk Wellness Verge.
Gula juga bisa memperburuk kesehatan jantung. "Soda sangat tinggi gula tambahan, yang merupakan faktor risiko diabetes, obesitas, dan penyakit jantung," kata Mitri. "Anda dapat menghindari risiko itu dengan memilih alternatif soda yang lebih sehat seperti soda rasa atau air berkarbonasi."
3. Minuman diet
Mengganti minuman manis ke soda diet untuk mengurangi kalori dan gula mungkin terdengar cerdas, tetapi itu kontraproduktif jika menyangkut kesehatan jantung. "Minuman dengan pemanis buatan dikaitkan dengan peningkatan risiko penyakit kardiometabolik," kata Arika Hoscheit, ahli gizi.
Sebuah studi di Diabetes Care menemukan bahwa orang yang minum soda diet setiap hari memiliki risiko 36 persen lebih besar terkena sindrom metabolik dan 67 persen risiko diabetes tipe 2 lebih besar bila dibandingkan dengan peminum non-diet-soda. Ini karena rasa manis buatan dari minuman diet rendah atau tanpa kalori mempersulit tubuh untuk mengukur kepadatan kalori, juga meningkatkan nafsu makan dan mengganggu mikrobioma. Kondisi ini dapat mengakibatkan intoleransi glukosa, dan meningkatkan keinginan untuk makanan dan minuman manis.
4. Donat
“Donat tidak hanya digoreng yang berarti banyak lemak tidak sehat, makanan ini juga sarat dengan karbohidrat dan gula halus yang dapat menyebabkan penambahan berat badan dan meningkatkan risiko penyakit jantung,” kata Susan Bowerman, seorang spesialis obesitas dan manajemen berat badan untuk Herbalife Nutrition.
"Karbohidrat olahan dan gula juga menguji kemampuan tubuh untuk memprosesnya, dan seiring bertambahnya usia, banyak orang menjadi resisten terhadap insulin atau pra-diabetes, yang meningkatkan risiko penyakit jantung," katanya.
Baca juga:
5 Kebiasaan Sehari-hari yang Bisa Membahayakan Kesehatan Jantung
EAT THIS NOT THAT
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.