Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Arsip

6 Anggaran Aneh Gubernur Anies: Dari Lem Aibon Sampai Toa

Pemprov DKI Jakarta berencana berencana membeli enam set pengeras suara atau toa seharga Rp 4 miliar sebagai program tanggap banjir Jakarta.

16 Januari 2020 | 07.22 WIB

Ilustrasi pengeras suara masjid. Dok. TEMPO/ Bernard Chaniago
Perbesar
Ilustrasi pengeras suara masjid. Dok. TEMPO/ Bernard Chaniago

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Anggaran Pemerintah Provinsi DKI Jakarta kembali mendapat sorotan. Kali ini ialah rencana pengadaan alat pengeras suara atau toa yang akan dipakai sebagai sistem peringatan dini banjir Jakarta.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan, sebelumnya mengatakan peringatan dini banjir Jakarta sudah dilakukan Pemprov melalui media sosial. Namun cara itu dianggap kurang maksimal sebab tidak semua warga mendapat informasi serupa.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

Oleh sebab itu, Pemprov berencana memperbaiki peringatan dini banjir salah satunya dengan cara pengumuman melalui toa. Total anggaran untuk pengadaan toa ditaksir mencapai Rp 4 miliar. Rencana itu lagi-lagi mendapat protes keras dari Fraksi Partai Solidaritas Indonesia.

Berikut ini enam anggaran Pemprov DKI Jakarta yang menimbulkan polemik:

Promosi Wisata

Fraksi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) mempersoalkan anggaran promosi wisata Rp 5 miliar untuk membayar lima influencer luar negeri. Akhirnya mata anggaran ini dihapus

Jalur Sepeda

PDIP juga menyoroti anggaran Dinas Perhubungan yang mencantumkan pengadaan jalur sepeda hingga Rp 73 miliar. Mereka menilai perencanaan yang belum matang untuk jalur sepeda membuat anggaran melonjak. Sementara itu, Dinas Perhubungan DKI menyatakan anggaran sebesar itu bukan hanya untuk jalur sepeda, melainkan untuk akumulasi sejumlah marka jalan di jalur Transjakarta juga

Lem Aibon

Fraksi PSI membeberkan anggaran lem aibon senilai Rp 82,8 miliar dalam usulan Sukudinas Pendidikan Wilayah I Jakarta Barat

Pulpen

PSI juga menyoroti anggaran pulpen di Dinas Pendidikan yang bernilai Rp 123,8 miliar. Atas temuan ini, dinas menyatakan akan melakukan penyesuaian kembali dengan kebutuhan sekolah

Komputer

PSI juga mempersoalkan keberadaan anggaran ribuan unit komputer yang harga satuannya menembus angka Rp 15 juta. Dinas Komunikasi juga disasar karena memasukkan anggaran pengadaan storage dan server hingga Rp 65,9 miliar

Toa

PSI meminta Pemprov DKI Jakarta mengoptimalkan aplikasi sebagai peringatan dini banjir. Rencana pembelian enam set pengeras suara atau toa bernama Disaster Warning System (DWS) seharga Rp 4 miliar dianggap kuno.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus