Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Arsip

6 Kesalahan yang Sering Dilakukan saat Mencuci Tangan

Ada banyak kesalahan yang mungkin kita lakukan saat mencuci tangan, salah satunya tidak langsung mengeringkannya.

15 Januari 2020 | 14.15 WIB

Image of Tempo
Perbesar
ilustrasi cuci tangan (pixabay.com)

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Anda dianjurkan sering mencuci tangan, misalnya sebelum dan sesudah makan, setelah ke toilet, setelah ke luar rumah, atau setelah menyentuh kotoran. Tapi, kebanyakan dari kita mencuci tangan seadanya dan yakin bahwa itu benar. Padahal, ada banyak kesalahan yang mungkin kita lakukan saat mencuci tangan.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Dilansir dari Times of India, berikut adalah kesalahan mencuci tangan paling umum yang kita temui.  

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

1. Hanya sebentar
Sebuah studi oleh Michigan State University menemukan bahwa 95 persen orang tidak mencuci tangan cukup lama sehingga tidak efektif membunuh kuman. Menurut Centre for Disease Control and Prevention atau CDC, Anda harus mencuci tangan setidaknya selama 20 detik untuk membunuh kuman. Namun, studi itu menyebutkan bahwa waktu mencuci tangan rata-rata tercatat hanya 6 detik.

2. Melupakan celah tangan
Menggosok telapak tangan saja tidak cukup, Anda juga harus menyentuh area tersembunyi di antara jari-jari. Kuman senang bersembunyi di bawah kuku dan buku-buku jari. Gosoklah area tersebut untuk membersihkan kuman, kotoran, dan lemak.

3. Tidak dikeringkan
Meskipun Anda mencuci tangan dengan benar, kuman masih bisa berkembang jika Anda tidak mengeringkannya dengan benar. Jika ada opsi menggunakan kertas tisu atau pengering, pilihlah kertas. Handuk kertas mengeringkan lebih baik dibandingkan dengan pengering udara. Tapi jika Anda menggunakan pengering pastikan seluruh area terkena.

4. Mencuci tangan hanya setelah dari toilet
Bukan hanya ke toilet, Anda juga perlu mencuci tangan setiap kali menyentuh permukaan fasilitas publik seperti tombol lift, gagang pintu, ATM, atau pegangan kereta. Fasilita umum jadi tempat perpindahan kuman yang paling mudah.

5. Menggunakan sabun dari dispenser isi ulang
Siapa yang menyangka dispenser sabun cair di kamar mandi ternyata berisiko jadi sarang bakteri. Sebuah penelitian kecil menunjukkan bahwa dispenser sabun isi ulang dari botol sabun cair besar dapat meningkatkan bakteri 26 kali lipat dibandingkan dengan dispenser sekali pakai. Jadi, bawalah sabun kertas sendiri saat Anda bepergian atau menggunakan toilet umum.

6. Menyentuh permukaan lain setelah cuci tangan
Sehabis mencuci tangan biasanya kita menyentuh permukaan lain, misalnya kran atau gagang pintu, yang bisa jadi tempat kuman. Jadi, setelah mencuci tangan, berhati-hatilah menutup kran atau membuka pintu.

 

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus