Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Haid atau menstruasi adalah siklus alami yang terjadi dalam hidup wanita. Ketika sel telur dalam tubuh wanita tidak dibuahi, maka dinding uterus akan luruh dan keluar dari tubuh melalui vagina dalam bentuk darah.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Umumnya, siklus haid terjadi setiap sekitar 28 hari dengan masa menstruasi selama lima atau tujuh hari. Namun, siklus haid tidak selalu lancar seperti yang diharapkan. Sebagian wanita mengalami haid terlambat, sementara sebagian lagi malah mengalami haid terlalu sering.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Sehari atau dua hari lebih lambat mungkin dapat dianggap merupakan hal normal. Tetapi ketika haid telat lebih dari seminggu, maka Anda patut khawatir. Selain terlambat, ketika haid terkadang wanita juga mengalami nyeri pada perut. Berikut adalah penyebab siklus menstruasi yang tidak teratur, seperti dilansir Boldsky.
1. Hormon tidak seimbang
Jika siklus haid tidak teratur, maka kemungkinan besar penyebabnya adalah hormon yang tidak seimbang. Dalam tubuh wanita, hormon estrogen, yang mempengaruhi kesuburan dan siklus haid, bersama dengan hormon progesteron saling membantu sama lain untuk mengatur sistem reproduksi dalam mempersiapkan terjadinya kehamilan, termasuk mengatur siklus haid.
Jika salah satu atau kedua hormon tersebut bermasalah, maka siklus haid dan kesuburan akan terpengaruh juga. Untuk mengatasi hal ini, konsumsi makanan sehat yang kaya akan nutrisi, seperti buah, sayur, atau kacang-kacangan. Hindari makanan cepat saji dan minuman tidak sehat karena asupan-asupan tersebut sangat mempengaruhi hormon tubuh.
Artikel terkait:
Tak Hanya Jerawat, Berikut Pengaruh Siklus Menstruasi pada Kulit
8 Makanan Pereda Nyeri saat Menstruasi
Beda Haid pada Umur 20, 30, dan 40 Tahun
2. Endometriosis
Ketika haid, tubuh wanita akan melepaskan hormon yang memicu penebalan dinding rahim (endometrium) untuk menerima sel telur yang sudah dibuahi. Jika tidak terjadi pembuahan, maka dinding rahim akan luruh keluar dari tubuh dalam bentuk darah yang keluar dari vagina. Penyakit endometriosis terjadi ketika jaringan endometrium tumbuh di luar rahim. Akibatnya, setelah endometrium mengalami proses penebalan dan luruh, darah yang seharusnya keluar dari tubuh malah mengendap dan terjebak di dalam rahim.
Endapan tersebut akan mengiritasi jaringan di sekitarnya sehingga lama-kelamaan jaringan parut akan terbentuk. Meski pun tidak mematikan, endometriosis dapat menyebabkan rasa nyeri luar biasa ketika haid dan ketidakteraturan siklus haid. Maka itu, jika Anda mengalami haid tidak teratur dan rasa nyeri, segera periksakan diri ke dokter.
3. Kurang gizi
Terkadang tubuh tidak mendapat asupan nutrisi yang cukup sehingga mempengaruhi fungsi normalnya, termasuk siklus haid. Untuk mempertahankan siklus haid yang sehat, tubuh membutuhkan asupan gizi yang cukup. Kekurangan gizi dapat menyebabkan siklus haid kacau atau malah berhenti.
Agar siklus haid senantiasa sehat dan teratur, pastikan mengkonsumsi makanan yang mengandung zat besi, vitamin B, asam lemak esensial, serat, dan seng. Kelima nutrisi tersebut membantu menyeimbangkan produksi hormon yang mengatur siklus haid.
4. Stres
Hipotalamus yang terdapat dalam otak manusia berfungsi untuk mengatur hormon, termasuk hormon-hormon reproduksi wanita, yaitu estrogen dan progesteron. Dalam keadaan stres atau tertekan secara mental, maka produksi estrogen dan progesteron akan terganggu dan tidak seimbang sehingga menyebabkan kacaunya siklus haid.
Untuk menghindarinya, sering-seringlah berolahraga untuk menambah stamina tubuh dan menghindari stres. Meditasi dan yoga bisa menjadi alternatif karena dapat menenangkan pikiran dan mengembalikan suasana hati menjadi lebih baik.
5. Kelenjar tiroid bermasalah
Masalah pada kelenjar tiroid, atau biasa disebut penyakit gondok, sebenarnya tidak menyebabkan siklus menstruasi berhenti. Namun, tiroid yang bermasalah akan menghasilkan terlalu banyak atau sedikit hormon hipertiroid. Ketika hipertiroid terlalu aktif, maka produksi hormon hipertiroid yang terlalu banyak akan mempercepat siklus haid sehingga dalam sebulan Anda bisa mengalami haid lebih dari sekali.
6. PCOS
Sindrom ovarium polikistik atau Polycystic ovary syndrome (PCOS) adalah gangguan keseimbangan kadar hormonal. Ketika menderita PCOS, tubuh wanita akan menghasilkan hormon pria, yang disebut androgen, terlalu banyak. Alhasil, siklus menstruasi menjadi terlambat dan proses ovulasi terganggu. Penyakit ini merupakan penyebab utama infertilitas pada wanita. Jika diabaikan, gejala PCOS dapat menjadi lebih agresif dan dapat meningkatkan berat badan atau bahkan risiko kanker rahim.