Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Setelah berganti lokasi, perayaan Natal 2017 yang digagas Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan kini ditunda waktunya.
Semula acara akan digelar di Jakarta International Expo, Kemayoran, Jakarta Pusat, pada Jumat, 5 Januari 2018. Namun, belakangan hari perayaan diubah. "Jadi tanggal 13 Januari (Hari Sabtu) di JIExpo Kemayoran," kata Kepala Biro Pendidikan dan Mental Spiritual DKI Hendra Hidayat saat dihubungi Tempo pada Kamis, 4 Januari 2018.
Hendra menjelaskan, acara bakal digelar pada Sabtu pekan depan itu lantaran masih banyak orang yang liburan akhir tahun pada 5 Januari 2018. Maka acara diundur pada Sabtu, 13 Januari 2018, dimulai sekitar pukul 19.00 WIB agar semua jemaat bisa mengikuti acara.
Sebelumnya, Anies Baswedan mengumuman acara Natal 2017 akan diadakan di Monumen Nasional (Monas) pada Jumat, 5 Januari 2018. Namun, penolakan santer dari kalangan Kristiani karena mereka tak terbiasa melakukan acara di ruang terbuka. Belum lagi alasan khawatir ada politisasi perayaan natal apalagi diadakan di Monas yang sering dijadikan lokasi demonstrasi politisasi agama.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Simak: Kontroversi Natal di Monas, KWI Pertanyakan Siapa Inisiatornya
"Kami tidak ingin kemurnian perayaan Natal ternoda. Sebab, di mata publik, Natal di Monas punya nuansa politik tinggi," ucap juru bicara Persatuan Gereja Indonesia (PGI), Jeirry Sumampouw, pada Selasa, 19 Desember 2017.
Belakangan, Anies Baswedan menggeser lokasi ke JIExpo dengan tanggal yang sama untuk mengakomodasi keinginan mayoritas umat Kristiani agar acara diadakan indoor.
"Kami putuskan diselenggarakan di Jakarta International Expo (Kemayoran, Jakarta Pusat)," ujar Anies Baswedan pada Senin, 18 Desember 2017. "Supaya bisa semuanya mengikuti. Sebab, bagi kami, itu enggak ada bedanya, sama saja."
Menurut dia, biaya sewa gedung JIExpo ditanggung oleh Biro Pendidikan dan Mental Spiritual DKI. Bahkan, pemerintah provinsi sudah menyewa gedung sejak awal Desember 2017.
Perubahan tempat ke indoor justru membuat Jeirry Sumampouw curiga sebab semula Pemerintah Provinsi mneiolak usulan PGI dan berkeras mengadakan acara di Monas.
Uskup Jakarta Suharyo menuturkan, perayaan Natal tingkat nasional biasanya digelar di ruang tertutup. Maka sebagian besar umat Kristiani akan mempertanyakan jika pemerintah memaksakan kehendak melaksanakan perayaan Natal 2017 di ruang terbuka Monas.
"Bagi saya akan menjadi lambang apa Monas ini. Ketika semua dijadikan perdebatan, yang simpang siur. Nantinya Monas mau dijadikan simbol apa," ucap Uskup Suharyo kepada Tempo pada Rabu, 20 Desember 2017.
Kembali ke persiapan Perayaan Natal 2017 oleh Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, Hedra memperkirakan peserta mencapai 10 ribu orang. Dia mengklaim semua organisasi umat Kristiani telah menyetujui penyelenggaraan acara di JIExpo.
Hendra juga tengah mempersiapkan tenaga kebersihan, kesehatan, dan Satuan Polisi Pamong Praja untuk menjaga acara Perayaan Natal 2017, serta Dinas Perhubungan untuk mengatur parkir dan arus lalu lintas.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini