Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Tangerang - Teka-teki penyebab longsornya tanah dan dinding di terowongan atau underpass Perimeter Selatan Bandara Soekarno-Hatta mulai terurai. PT Waskita Karya menduga salah satu penyebab utama longsornya tanah di underpass Bandara Soekarno-Hatta adalah mata air.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Humas Proyek PT Waskita Karya, Daud Harahap, mengatakan, hingga hari ini, pihaknya masih mencari sumber mata air yang mengalir deras dari rongga tanah dinding terowongan yang longsor. “Ada titik mata air di sana. Kami sedang mencari sumber air itu dari mana," ujarnya kepada Tempo, Senin, 12 Februari 2018.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Sebenarnya, kata Daud, titik mata air itu sudah terdeteksi sejak sebelum terowongan Perimeter Selatan dibangun. “Namun saat itu mata airnya kecil. Tapi entah mengapa sekarang aliran mata airnya kian membesar," ucapnya.
Padahal, dia melanjutkan, berdasarkan penelusurannya, di sekitar terowongan Perimeter Selatan Bandara Soekarno-Hatta tidak ada danau atau kolam. Untuk menangani mata air yang airnya terus keluar deras itu, Waskita akan memasang tiang pancang sheet pile baja penahan air dan tanah. “Sebab, jika dipasang beton lagi, pasti akan kalah dengan air," tuturnya.
Namun, Daud menambahkan, untuk pemasangan sheet pile, Waskita menunggu hasil penyelidikan yang dilakukan kepolisian. Daud tidak mau berspekulasi apakah air itu yang menjadi penyebab dinding terowongan longsor. "Untuk penyebab, kita tunggu saja hasil investigasi dan penyelidikan polisi dan ahli," katanya.
Berdasarkan pengamatan Tempo, air mengalir cukup deras dari dinding terowongan yang longsor di kawasan Bandara Soekarno-Hatta itu. Aliran air ini membuat terowongan tersebut menjadi becek. "Ada beberapa mata air keluar dari rongga tanah," ujar seorang petugas operator ekskavator yang enggan disebutkan namanya. “Air cukup deras mengalir dari beberapa mata air."