Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Arsip

Ada Ormas di Kolong Tol Angke yang Viral di Medsos, Ini Kata Lurah

Sejumlah wartawan yang hendak meliput ke kolong tol itu sempat mengalami pengadangan dan pengusiran.

20 Juni 2023 | 22.29 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Aktifitas warga di kampung permukiman bawah Jalan Tol Dalam Kota Cawang-Tomang-Pluit, Jelambar Baru, Jakarta Barat, Selasa, 19 Juni 2023. Sebagian penghuni kampung tersebut merupakan warga korban penggusuran di kawasan Kalijodo saat pembangunan RPTRA Kalijodo pada era kepemimpinan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama. Hingga saat ini telah mencapai puluhan jiwa yang menetap di kolong Tol tersebut dan berharap mendapat hunian yang layak dari pemerintah setempat. TEMPO/ Febri Angga Palguna

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Lurah Jelambar Danur Sasono membenarkan keberadaan kelompok ormas yang ikut bermukim di depan permukiman liar kolong tol Angke. Anggota ormas itu yang diduga mengusir wartawan saat hendak meliput dengan alasan viralnya keberadaan permukiman itu di media sosial telah mengganggu kehidupan warga setempat.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

"Laskah Merah Putih kalau tidak salah," kata Danur saat dihubungi, Selasa 20 Juni 2023. Danur menyebut ormas tersebut bertugas menjaga pintu depan menuju kampung bawah jalan tol Angke. "Kalau ormas kan kadang ada lahan kosong berdiri, gitu-gitu modelnya," katanya menambahkan.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Menurut Danur, kebanyakan warga yang mendirikan tempat tinggal di bawah tol Angke tersebut merupakan sisa penggusuran Kalijodo pada 2016 yang seharusnya menjalani relokasi ke rumah susun sewa sederhana (rusunawa). Jumlahnya didata Danur sebanyak 108 jiwa dengan jumlah bangunan 64.

Keberadaan permukiman liar di wilayah Kecamatan Grogol, Jakarta Barat, itu belakangan viral di media sosial dan mendapat perhatian dari DPRD DKI yang mendesak pemerintah kota setempat bertindak. Sejak itu, sejumlah wartawan yang hendak meliput ke lokasi tersebut sempat mengalami pengadangan dan pengusiran. 

Warga yang mengadang dikabarkan telah menyampaikan permintaan maafnya. Hal itu disampaikan melalui rekaman video yang tersebar di media sosial. "Assalamualaikum, kami warga dari Tanjung Duren, kepada awak media, bilamana kami bersalah untuk menghalangi anda semua, kami mohon maaf sebesar-besarnya," kata seorang pria dalam video tersebut.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus