Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Arsip

Adhi Karya Klaim Spesifikasi Bahan Bangunan Rehab SMAN 96 Sesuai Standar

Manager proyek Adhi Karya mengklaim spesifikasi bahan bangunan untuk proyek rehab SMAN 96 telah sesuai rencana kerja dan syarat-syarat.

23 November 2021 | 14.30 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Kondisi Gedung SMAN 96 Jakarta yang roboh di jalan Jati Raya, Kapuk, Jakarta Barat, Kamis, 18 November 2021. Gedung yang masih dalam proses rehabilitasi tersebut roboh pada Rabu siang dan mengakibatkan empat orang pekerja proyek mengalami luka-luka. TEMPO/Ridho Fadilla

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Project Manager PT Adhi Karya Tbk, Nur Samsul Rizal mengklaim telah menggunakan spesifikasi bahan bangunan yang sesuai dengan standar pada proyek rehab sekolah SMAN 96 Jakarta di Cengkareng.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Nur Samsul mengungkapkan semua spek atau bahan material yang digunakan untuk proyek rehab sekolah ini telah sesuai dengan RKS atau rencana kerja dan syarat-syarat.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

"Semua speknya sudah pasti sesuai dengan RKS (Rencana kerja dan syarat-syarat) ya,” kata Nur di lokasi proyek rehab SMAN 96 Jakarta, seperti dikutip dari laman DPRD DKI Jakarta, Senin 22 November 2021.

Kendati demikian, pihaknya masih menunggu hasil laporan tim Pusat Laboratorium Forensik atau Puslabfor Mabes Polri untuk mengetahui penyebab pasti robohnya SMAN 96 yang sedang direhab.

“Saya tidak bisa komentar dahulu, karena ini masih dalam penyelidikan. Tunggu hasil dari Puslabfor apa penyebab utama kerobohan ini," katanya.

Sejumlah anggota DPRD DKI meminta proyek rehab gedung SMAN 96 Jakarta diperiksa. Anggota Dewan dari Fraksi PDIP Ima Mahdiah mengungkapkan adanya penggunaan bahan bangunan yang tidak sesuai standar.

Saat sidak ke lokasi gedung sekolah yang roboh, Ima mengaku menemukan material struktur sekolah yang berkualitas rendah. "Tidak sesuai spesifikasi. Bahan rangka bangunan yang digunakan di bawah standar," ujar Ima Mahdiah di DPRD DKI Jakarta, Jakarta Pusat, Senin, 22 November 2021.

Adapun sejumlah anggota Komisi E DPRD DKI menduga pengerjaan proyek rehab gedung SMAN 96 Jakarta ini digarap secara terburu-buru karena batas waktu proyek yang singkat.  

Ketua Komisi E DPRD DKI Jakarta Iman Satria menduga pelaksanaan rehab sekolah SMAN 96 Jakarta dikerjakan dengan model kejar setoran alias terburu-buru kejar target.  

Ia mengungkapkan waktu pelaksanaan rehab sekolah SMAN 96 ternyata hanya 3,5 bulan saja. Yakni mulai dari 1 September dan harus selesai 18 Desember 2021.

Dengan waktu yang mepet, menurut Iman, pembangunan baru gedung SMA Negeri 96 Jakarta  menjadi terburu-buru, apalagi dengan musim hujan saat ini. "Banyak berhentinya,” kata Iman saat meninjau lokasi robohnya gedung SMAN 96 Jakarta yang baru tahap pembangunan, Senin 22 November 2021 seperti dikutip dari laman DPRD DKI Jakarta 

M JULNIS FIRMANSYAH | IQBAL MUHTAROM

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus