Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Ahli politik dari Universitas Al Azhar Indonesia, Ujang Komarudin, mengungkap bagaimana peta politik di DKI Jakarta menuju pemilihan gubernur 2024. Menurut dia, nama yang muncul sebagai bakal calon gubernur akan bergantung pada siapa yang ditunjuk menjadi Penjabat Gubernur DKI Jakarta atau Pj Gubernur DKI pengganti Anies Baswedan.
"Siapa yang nanti ditunjuk sebagai Pj Gubernur DKI Jakarta oleh Presiden, akan sedikit terlihat, dan tersingkap sedikit, peta Pilgub DKI 2024 nanti," ujar dia saat dihubungi pada Senin pagi, 22 Mei 2022.
Ujang menilai penunjukan Penjabat Gubernur DKI Jakarta sangat strategis dan penting. "Karena, bisa saja ada misi terselubung untuk memenangkan capres, partai, atau cagub tertentu," katanya.
Pemilihan kepala daerah atau Pilkada akan dilakukan secara serentak pada November 2024. Meski masih dua tahun lagi pesta demokrasi itu digelar, beberapa bakal calon gubernur DKI juga telah muncul dalam bursa nama .
Salah satunya adalah Wakil Gubernur DKI, Ahmad Riza Patria. Selain menyiapkan Prabowo Subianto sebagai capres, Partai Gerindra juga menyiapkan Riza untuk Pilkada DKI. Sekretaris Jenderal Partai Gerindra Ahmad Muzani telah menyampaikan perihal ini.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Nama lainnya, mantan Wali Kota Tangerang Selatan Airin Rachmi Diany yang sempat disebut oleh politikus Gerindra, Mohammad Taufik. Dia menyebut Airin berpeluang maju di pemilihan gubernur DKI Jakarta. Pengalaman Airin cukup mumpuni karena sudah pernah memimpin daerah selama 10 tahun di Tangerang Selatan, dan ikut dalam kontestasi politik.
Selain itu, ada Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka yang dinilai mulai dilirik oleh sejumlah partai politik untuk maju pada Pilkada 2024. Anak Presiden Joko Widodo atau Jokowi itu sempat ditemui sejumlah elite politik. Dia bertemu dengan Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto, Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan, Ketua Umum Partai Perindo Hary Tanoesoedibjo, dan Sekretaris Jenderal Partai Gerindra, Ahmad Muzani.
Melihat nama-nama itu, Ujang yang juga Direktur Eksekutif Indonesia Political Review menilai semuanya masih punya potensi maju. "Namun, soal peluang menang atau tidak dalam Pilgub DKI, nanti terlihat dari elektabilitas masing-masing. Siapa yang memiliki elektabilitas tinggi, punya potensi untuk menang," kata Ujang.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini