Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Arsip

Alasan Terjadi Intoleransi di 10 Sekolah di Jakarta, Dinas Pendidikan DKI: Bukan Hal Penting

PDIP mencatat kasus intoleransi terjadi di 10 sekolah sejak 2020.

10 Agustus 2022 | 20.29 WIB

Sejumlah siswa mengikuti kegiatan belajar mengajar secara tatap muka di SMA Negeri 87, Jakarta, Jumat, 8 April 2022. Pemerintah Provinsi DKI Jakarta menerapkan pembelajaran tatap muka (PTM) dengan kapasitas siswa 100 persen sejak Kamis (7/4). ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A
Perbesar
Sejumlah siswa mengikuti kegiatan belajar mengajar secara tatap muka di SMA Negeri 87, Jakarta, Jumat, 8 April 2022. Pemerintah Provinsi DKI Jakarta menerapkan pembelajaran tatap muka (PTM) dengan kapasitas siswa 100 persen sejak Kamis (7/4). ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Kepala Dinas Pendidikan DKI Jakarta Purwosusilo ogah menerangkan alasan tindakan intoleransi di sejumlah sekolah Ibu Kota. Menurut dia, pertanyaan soal penyebab intoleransi di sekolah tidak visioner.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

"Menurut saya itu bukan hal yang penting untuk kita bahas ke depan," kata dia di Gedung DPRD DKI, Jakarta Pusat, Rabu, 10 Agustus 2022. 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

Hari ini Fraksi PDIP DPRD DKI Jakarta menggelar pertemuan dengan Dinas Pendidikan DKI tentang kasus intoleransi di sekolah yang dilaporkan masyarakat kepada anggota dewan. Dalam pertemuan itu, PDIP hendak meminta klarifikasi dari eksekutif atas diskriminasi yang terjadi di sekolah-sekolah. 

PDIP mencatat kasus intoleransi terjadi di 10 sekolah sejak 2020. Bentuk intoleransi itu, seperti wajib mengenakan jilbab hingga siswi tidak boleh membeli celana pendek. 

Menurut Purwosusilo, sudah menjadi tugas bersama antara pemerintah, anggota dewan, dan masyarakat untuk menjaga kebhinekaan. DPRD DKI, lanjut dia, juga telah menyarankan agar seluruh kepala sekolah diberi pembinaan. 

"Kita harus kembangkan dengan sikap nasionalis," ucap dia. 

Berikut daftar 10 sekolah yang disebut mengalami kasus intoleransi dan diskriminasi itu:
1. SMAN 58 Jakarta Timur
2. SMAN 101 Jakarta Barat
3. SMPN 46 Jakarta Selatan
4. SDN Cikini 02 Jakarta Pusat
5. SMKN 6 Jakarta Selatan
6. SMPN 75 Jakarta Barat
7. SMPN 74 Jakarta Timur
8. SDN 03 Tanah Sereal Jakarta Barat
9. SMPN 250 Jakarta Selatan
10. SDN 03 Cilangkap Jakarta Timur

Wakil Ketua Fraksi PDIP Ima Mahdiah memaparkan sejumlah kasus intoleransi di 10 sekolah tersebut. Di SMPN 46 Jaksel misalnya, guru pendidikan kewarganegaraan (PKN) memaksa siswinya memakai jilbab. Pemaksaan jilbab itu dilakukan di hadapan murid-murid lainnya. 

Lani Diana

Lani Diana

Menjadi wartawan Tempo sejak 2017 dan meliput isu perkotaan hingga kriminalitas. Alumni Universitas Multimedia Nusantara (UMN) bidang jurnalistik. Mengikuti program Executive Leadership Program yang diselenggarakan Asian American Journalists Association (AAJA) Asia pada 2023.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus