Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Komariyah melaporkan insiden kematian anaknya, Muhamad Rizki Syahputra, dalam pembagian sembako di Monas ke Bareskrim Mabes Polri. Bocah berusia 10 tahun itu diduga meninggal karena terinjak-injak saat ikut mengantre sembako di lapangan Monas, Sabtu, 28 April 2018.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Komariyah hadir di Gedung Bareskrim sekitar pukul 12.30 WIB ditemani kuasa hukumnya, Muhammad Fayad. Hingga pukul 14.00, Komariyah belum keluar dari ruang Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu (SPKT).
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Acara pembagian sembako yang menyebabkan Rizki dan seorang bocah lain bernama Mahesa Junaedi, 12 tahun, meninggal ini diadakan oleh Forum Untukmu Indonesia. Kegiatan yang juga diisi oleh acara hiburan ini menimbulkan banyak persoalan mulai dari sampah berserakan di kawasan Monas dan kemacetan di ruas-ruas jalan sekitar.
Baca: Kupon Sembako Tersebar, Begini Penjelasan Charles Honoris PDIP
Rizki diduga meninggal karena terinjak-injak saat mengantre makanan. Sedangkan Mahesa diduga meninggal akibat dehidrasi.
Ditemui di rumahnya di daerah Pademangan Barat, Jakarta Utara, Komariyah menjelaskan kondisi sebenarnya. "Saat mengantre untuk mendapat makanan, tiba-tiba saya dan Rizki terdesak dari depan dan belakang. Akibatnya, si Rizki jatuh dan sempat terinjak," kata dia, Selasa, 1 Mei 2018.
Menurut dia, setelah kejadian itu dirinya memutuskan keluar dari antrean. Ia dan Rizki kemudian menepi di bawah pohon. Saat itulah, Rizki muntah-muntah dan kemudian kejang-kejang.
Baca: Kronologi Bocah Meninggal Setelah ikut Pembagian Sembako di Monas
Setelah terinjak-injak dalam pembagian sembako di Monas, Rizki dilarikan ke ruang ICU Rumah Sakit Umum Daerah Tarakan Jakarta Pusat sekitar pukul 17.00 WIB. Meski sempat dirawat, Rizki meninggal sehari kemudian, Minggu, 29 April 2018, pukul 04.35 WIB. Rizki dimakamkan di dekat pusara sang ayah di Bogor, Jawa Barat.